Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta untuk memisahkan urusan politik dan olahraga. Pidato tersebut disampaikan kepala negara, menyusul banyaknya penolakan terhadap kehadiran tim nasional (timnas) Israel di gelaran Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.
Pernyataan Jokowi tersebut dinilai kontradiktif dengan sikapnya selama ini. Hal ini seperti diungkapkan oleh pengamat politik dan ahli hukum tata negara Refly Harun.
Refly menyebut demikian, lantaran faktanya, Jokowi merestui Menteri BUMN Erick Thohir untuk rangkap jabatan menjadi Ketua Umum (Ketum) PSSI.
Baca Juga: Sindir Ganjar dan Koster, Jokowi: Politik dan Sepak Bola Jangan Dicampur
"Itulah saya bilang nggak konsistennya. Jokowi selalu bilang pisahkan politik dan olahraga," ujar Refly Harun dari kanal YouTube pribadinya, dikutip Konten Jatim pada Jumat (31/3/2023).
"Tapi ketika dia merestui Erick Thohir menjadi Ketua Umum PSSI, kentara betul ada langkah-langkah politik yang sedang dijalankan yaitu untuk menunggangi perhelatan U-20 ini, untuk menarik kaum milenial, ternyata gagal total," lanjutnya.
Menurut Refly, ngototnya Erick Thohir masuk ke jajaran kepengurusan PSSI, hal ini berkaitan dengan tujuannya demi bisa mendongkrak elektabilitas dan popularitas jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Erick Thohir ngotot menjadi Ketua Umum PSSI di tengah kesibukannya menjadi Menteri BUMN, dan upaya dia untuk maju dalam kontestasi perhelatan Pilpres ke depan, baik sebagai capres atau calon wakil presiden," sambung alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.
Piala Dunia U-20 yang kini telah dibatalkan FIFA untuk digelar di Indonesia, tutur Refly, apabila jadi digelar, maka akan dimanfaatkan secara maksimal oleh Erick Thohir itu sendiri.
"Dan perhelatan usia 20 adalah salah satu wahana atau sarana untuk mendongkrak elektabilitas dan popularitas, karena pasti akan ditonton banyak mata di republik ini," ungkap Refly.
"Saya sudah membayangkan Erick Thohir akan memanfaatkan itu untuk muncul terus-menerus di televisi, sebagaimana yang dia tunjukkan dengan muncul terus-menerus di ATM," terangnya.
Baca Juga: Erick Thohir Diminta Jokowi untuk Lobi FIFA agar Indonesia Tak Diberi Sanksi
Diketahui sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada seluruh pihak untuk tidak mencampuradukkan urusan olahraga dengan politik. Permintaan RI 1 tersebut berkaitan dengan adanya penolakan timnas Israel ikut bermain di Piala Dunia U20 di Indonesia.
"Jadi jangan mencampuradukkan urusan olahraga dan politik," kata Jokowi melalui tayangan video yang diunggah YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (28/3/2023).
Jokowi menegaskan kalau pemerintah Indonesia tetap memegang komitmennya yakni mendukung Palestina merdeka. Pemerintah, ucap Jokowi, selalu menyuarakan penolakan penjajahan dalam bentuk apa pun pada forum-forum bilateral, multilateral maupun forum internasional lainnya.
Namun di sisi lain, bukan hal mudah Indonesia akhirnya bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Kepala Negara menyebut kalau Indonesia harus melewati proses seleksi panjang sampai akhirnya bisa menjadi tuan rumah.
Saat ditunjuk menjadi tuan rumah, pemerintah belum mengetahui negara mana saja yang lolos menjadi peserta Piala Dunia U-20. Melalui proses pra kualifikasi, timnas Israel dipastikan lolos menjadi peserta dan pemerintah Indonesia baru mengetahuinya pada Juli 2022.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan