Menu


Kisah Kaum Yahudi: Menjadi Kafir Hanya Karena Nabi yang Diutus Berbeda Garis Keturunan

Kisah Kaum Yahudi: Menjadi Kafir Hanya Karena Nabi yang Diutus Berbeda Garis Keturunan

Kredit Foto: Pixabay/Javad Esmaeli

Konten Jatim, Jakarta -

Ustaz Abdul Somad mengatakan bahwa kaum Yahudi tak pernah ingin beriman kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam.

Meski mereka tahu dan mereka memahami kedatangan Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir, mereka tetap pada prinsipnya yang tak ingin memeluk agama Islam.

Mereka sendiri menjadi kaum yang kafir karena satu permasalahan yang didasari dengan rasa sombong, yakni karena nabi yang diutus tak berasal dari silsilah Nabi Ibrahim.

Baca Juga: Ini Alasan Orang Yahudi Tak Ingin Beriman Kepada Nabi Muhammad

“Ketika mereka didatangi, ketika datang orang yang mereka kenal itu. Mereka pun kafir dan ingkar, padahal beda mereka (garis keturunan Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim) hanya dua simpang saja,” kata Ustaz Abdul Somad.

“Satu simpang Ishak, satu simpang Ismail, mereka tak percaya,” tambahnya.

 

Ustaz Abdul Somad pun menjelaskan silsilah Nabi Ibrahim yang kemudian membuat nama kaum Yahudi muncul dalam silsilah keturunan tersebut.

“Ibrahim punya anak Ishak, Ishak punya anak Yaqub. Yaqub, nama lain daripada yaqub, Israil. Maka anak cucu Yaqub disebut dengan Bani Israil. Yaqub punya anak Yusuf, Yusuf punya saudara lelaki bernama Yahuza. Cucu-cicit keturunan yahuza disebut dengan yahudi,” jelas Ustaz Abdul Somad.

Lantas, orang-orang Yahudi tetap pada prinsipnya yang tak ingin beriman kepad Rasulullah. Padahal sebelumnya, orang Yahudi begitu menginginkan datangnya nabi terakhir.

“Mereka menyebut dia (nabi terakhir akan datang, red) manakala berperang. Ini Yahudi, ini Bani Ghatafan,” kata Ustaz Abdul Somad.

Baca Juga: Kisah Husain bin Salam: Fadri Yahudi yang Memilih Masuk Islam Setelah Mempelajari Kitab Taurat

Selama berperang melawan Bani Ghatafan, kaum Yahudi ini pun selalu berdoa kepada Allah agar nabi terakhir diutus dan menciptakan kemenangan bagi kaum mereka.

Sesuai keinginan orang-orang Yahudi itu, nabi terakhir telah diutus saat itu. Nabi itu adalah nabi yang kita yakini hingga saat ini, yakni Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam.