Ustadz Adi Hidayat menjelaskan sedikitnya tiga amalan utama saat puasa Ramadan. Amalan ini berdasarkan ajaran dari Nabi Muhammad SAW.
"Tidak semua orang puasa akan mendapatkan kenaikan takwa kecuali orang yang serius puasanya, orang yang sungguh-sungguh puasanya. Karena itulah untuk menunjukkan kesungguhan itu, Nabi memberikan tiga amalan utama," ungkap Ustadz Adi Hidayat.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Sebut Puasa Melatih Orang untuk Jadi Lebih Baik
Amalan pertama adalah meningkatkan shalat. Arti meningkatkan di sini artinya menunaikan ibadah shalat sunnah seperti rawatib, dhuha, tawarih, dan witir.
"Ada 12 rawatib. Rawatib itu yang melekat dengan sholat fardhu dan dilakukan untuk memperbaiki shalat fardhu. Jadi kalau kurang khusyuk ditambah dengan sunnahnya disebut rawatib," ujar Ustadz Adi.
Kemudian ibadah yang kedua adalah berinteraksi dengan Al-Quran, baik sekadar membaca maupun mengkaji ayat-ayatnya. UAH lantas menyarankan umat Muslim untuk membuat target khatam minimal satu kali selama bulan Ramadan.
"Kalau mau gampang bagi 30. Satu hari satu juz. Supaya nggak capek ngajinya, bagi satu juz ke lima waktu shalat. Sebelum sholat baca 14 ayat setelah salat bacaan 14 ayat. 14 ayat itu paling-paling gak nyampe 5 menit," terangnya.
"Tilawah di hadits Muslim pahalanya banyak. Siapa yang bisa tilawah Al-Quran, selama ngaji rahmat Allah dibentangkan. Lalu diberikan ketenangan dalam jiwa," lanjutnya.
Baca Juga: Buya Yahya Terangkan Alasan Mengapa 9 Golongan Ini Tidak Diwajibkan Puasa Ramadan
Lalu amalan utama terakhir saat puasa ialah berinfak. Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai pribadi yang dermawan. Bahkan ia menjadi lebih dermawan selama bulan Ramadan.
"Jangan berpikir banyak, yang penting ada anggaran. Rp 30.000 Enggak ada masalah. Setiap hari seribu. Tidak juga harus uang, makanan boleh," ungkap UAH.
"Itu pahalanya 700 kali lipat dikali 10. Paling standart 700 kali. Maka dari itu disiapkan dari sekarang untuk infaq."