Menu


Wayan Koster dan Ganjar Banjir Hujatan Warganet, PDIP: Kita Bersikap Sesuai Jati Diri Bangsa

Wayan Koster dan Ganjar Banjir Hujatan Warganet, PDIP: Kita Bersikap Sesuai Jati Diri Bangsa

Kredit Foto: Pemprov Jateng

Konten Jatim, Jakarta -

Gubernur Bali Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo banjir hujatan warganet imbas penolakan terhadap keikutsertaan timnas Israel di Piala Dunia U-20 di Indonesia. Hal ini disinyalir jadi alasan FIFA membatalkan Indonesia jadi tuan rumah gelaran tersebut.

Anggota DPR RI Fraksi PDIP yang juga Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Ono Surono, menegaskan, bahwa partainya selalu memperjuangkan hal-hal ideologis yang tidak populis. Perjuangan PDIP itu juga ditunjukkan dengan sikap penolakan timnas Israel yang di Piala Dunia U-20.

Hal itu disampaikan Ono menanggapi adanya hujatan publik terhadap PDIP dan dua kepala daerah PDIP yakni Wayan Koster dan Ganjar Pranowo lantaran dituding menjadi penyebab gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Baca Juga: Elektabilitas Ganjar Pranowo Masih Kuat di Tengah Kisruh Piala Dunia U-20

"PDI Perjuangan itu selalu memperjuangkan hal-hal yang ideologis yang tidak populis. Dalam hal Israel itu pun masih banyak publik yang mengesampingkan sikap bangsa dan negara yang tertuang dalam UUD NRI 1945," kata Ono saat dihubungi, Kamis (30/3/2023).

Ia justru mengingatkan agar jangan sampai bangsa Indonesia kehilangan jati dirinya dengan mengesampingkan pilar-pilar kebangsaannya, seperti Pancasila dan UUD NRI 1945. Untuk itu, ia mengatakan, dirinya dan juga para kader PDIP lainnya akan selalu bersikap sebagaimana jati diri bangsa.

"Jadi Koster, Ganjar, saya dan kader PDIP lainnya akan selalu siap bersikap sesuai dengan jati diri bangsa dan melaksanakan konstitusi walau kadangkala publik merespon negatif," tuturnya.

Baca Juga: Ikut Tolak Israel, Loyalitas Ganjar Pranowo Terhadap Jokowi Patut Diragukan

Lebih lanjut, Ono menegaskan, PDI Perjuangan akan selalu mengajak rakyat untuk selalu memperjuangkan cita-cita dan tujuan bangsa dan negara Indonesia, yaitu melindungi segenap warga negara Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta dalam perdamaian dunia.

"Saya yakin rakyat dan pecinta bola khususnya pada akhirnya akan mengerti sikap PDI Perjuangan ini," pungkasnya.

Indonesia batal menggelar Piala Dunia U-20 2023. Kepastian tersebut diketahui setelah FIFA, lewat laman resminya, Rabu (29/3/2023), mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah.

"Menyusul pertemuan hari ini antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World Cup 2023™. Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal turnamen saat ini tetap tidak berubah. Potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya," bunyi pertanyaan FIFA yang disiarkan di laman resminya.

"FIFA ingin menggarisbawahi bahwa terlepas dari keputusan tersebut, tetap berkomitmen untuk aktif membantu PSSI, bekerja sama erat dan dengan dukungan pemerintahan Presiden Widodo, dalam proses transformasi sepakbola Indonesia pascatragedi yang terjadi pada Oktober 2022. Anggota tim FIFA akan terus hadir di Indonesia dalam beberapa bulan mendatang dan akan memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada PSSI, di bawah kepemimpinan Presiden Thohir."

Baca Juga: Peluang Ganjar Jadi Capres Mengecil Usai Indonesia Batal Gelar Piala Dunia U-20

"Pertemuan baru antara Presiden FIFA dan Presiden PSSI untuk pembahasan lebih lanjut akan dijadwalkan dalam waktu dekat."

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga sebelumnya mengabarkan jika Indonesia dianggap tidak mampu menggelar perhelatan akbar tersebut.

Hal itu diungkapkan Arya setelah Ketua Umum PSSI Erick Thohir bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Doha, Qatar, Rabu (29/3/2023) waktu setempat.

"Peluang kita menjadi tuan rumah berat. Kondisi Indonesia berat, keputusan akhir di tangan FIFA. Kita dianggap tidak mampu oleh FIFA," kata Arya Sinulingga dalam keterangan resminya, Rabu (29/3/2023) malam.

Baca Juga: Bikin Timnas Indonesia Kecewa Gegara Piala Dunia U-20, Ganjar: Ini Bukan Kiamat

Arya menyebut FIFA menyoroti kondisi keamanan pelaksanaan Piala Dunia U-20 2023 seiring maraknya penolakan Israel di Indonesia beberapa pekan terakhir. Dikatakan Arya, FIFA memegang teguh prinsip keseteraan, Fair Play, anti diskriminasi

Indonesia dianggap gagal menyakinkan mereka menyangkut hal itu. Terlebih, mencuatnya surat penolakan kehadiran Israel oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster, mendorong FIFA membatalkan drawing pada 31 Maret 2023 mendatang.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.