FIFA sebagai federasi sepakbola dunia telah resmi membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, yang semestinya digelar di Indonesia pada Mei 2023 mendatang. Keputusan FIFA tersebut diungkap melalui laman resminya, Rabu (29/3) malam.
Terkait hal ini, pengamat sepak bola Akmal Marhali menyebut bahwa FIFA marah dan merasa menjadi alat permainan politik dari para politisi di Indonesia.
Sebab, penolakan terhadap Israel itu tak dilakukan sejak jauh-jauh hari, melainkan baru belakangan ini. Diketahui bahwa timnas Israel sudah dipastikan lolos ke Piala Dunia U-20 2023 sejak Juni 2022.
Baca Juga: FIFA Coret Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Pengamat: Jaminan Pak Jokowi Bagus, tapi Terlambat
"FIFA tuh merasa dipermainkan oleh Indonesia. Kok ketika semuanya sudah dipersiapkan dan sebentar lagi mau melakukan undian, tiba-tiba ada penolakan kehadiran Israel. Kenapa tidak dilakukan komunikasi ini di awal-awal ketika misalnya Israel lolos pada Juli 2022," ujar Akmal dari kanal YouTube tvOneNews, dikutip Konten Jatim pada Kamis (30/3/2023).
"Kan rentang waktunya sangat jauh ketika itu. Kalau mau diskusi kan masih ada panjang. Jadi FIFA merasa dipermainkan, jadi alat mainan politik orang politisi-politisi Indonesia di dalam negeri ini. Ini yang kemudian membuat FIFA marah," sambungnya.
Seperti diketahui, dua kepala daerah dari PDIP yakni Gubernur Bali Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo lantang menentang kehadiran timnas Israel di Piala Dunia U-20. Padahal timnas Israel berhasil lolos ke Piala Dunia U-20 yang digelar di Indonesia.
Ajang tersebut rencananya akan digelar di enam provinsi di Indonesia. Provinsi tersebut yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, dan Bali.
Baca Juga: Peluang Ganjar Jadi Capres Mengecil Usai Indonesia Batal Gelar Piala Dunia U-20
Namun, kini FIFA membatalkan drawing Piala Dunia U-20 buntut kencangnya penolakan timnas Israel, tak terkecuali dari dua gubernur yang wilayah pemerintahannya turut menjadi tuan rumah.
Ganjar menegaskan penolakan ini sebagai komitmen mendukung kemerdekaan Palestina sesuai amanah konstitusi dan sikap Ir. Soekarno sebelumnya.
Sementara I Wayan Koster menolak dengan menulis surat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga pada 14 Maret 2023 meski sebelumnya sempat mendukung pegaleran tersebut.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024