Juru Bicara Blok Politik Pelajar, Delpedro Marhaen mengatakan belum ada bakal calon presiden (capres) yang bisa menjawab permasalahan anak muda. Ketua DPR Puan Maharani yang disinyalir akan maju di Pilres 2024 justru menuai kritik akibat baru saja mengesahkan Perppu Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang.
Pedro menilai jika Puan Maharani mencalonkan diri sebagai presiden, itu merupakan hak konstitusional milik cucu Presiden Soekarno itu. Namun, Puan dinilai justru akan mempermalukan dirinya sendiri dengan maju dalam Pilpres 2025.
Baca Juga: Peluang Ganjar Jadi Capres Mengecil Usai Indonesia Batal Gelar Piala Dunia U-20
"Silakan kalau mau dipermalukan diri oleh publik lagi, melihat banyak anak muda yang tidak simpatik pada dirinya karena menutup partisipasi terhadap pengesahan UU Ciptaker, kemudian RKUHP," kata Pedro di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (29/3/2023)
ngenai sejumlah nama-nama yang muncul permukaan sebagai bakal calon presiden, Pedro menilai mereka hanya orang-orang yang memiliki elektabilitas berdasarkan sejumlah lembaga survei.
Baca Juga: Panda Nababan: Siapapun Capres yang Dapatkan ‘Restu’ Jokowi Potensi Menangnya Tinggi
"Capres berdasarkan indikator survei, bukan dia punya kemampuan atau kapasitas yang teruji. Jadi apa gagasan yang mereka tawarkan? Ide yang mereka tawarkan enggak ada sampai hari ini," ujar Pedro.
Hal ini, kata dia, berpotensi pada langkah pemilih pemula untuk melakukan golput, alih-alih menentukan calon presiden pilihan. Bukan hanya golput, dia menyebut banyak potensi pemuda justru memboikot Pemilu 2024.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024