Menu


Taman Prestasi Surabaya, Taman ‘Replika’ dan Sejarahnya

Taman Prestasi Surabaya, Taman ‘Replika’ dan Sejarahnya

Kredit Foto: Instagram/Love Suroboyo

Konten Jatim, Jakarta -

Taman Prestasi Surabaya merupakan salah satu destinasi wisata di Ibu Kota Jawa Timur ini. Taman ini begitu terkenal dan banyak dikunjungi di Kota Pahlawan.

Taman ini dibangun oleh Pemerintah Kota Surabaya pada 1992 dan diresmikan pada 1995 oleh Marie Basofie Sudirman, istri Gubernur Jawa Timur kala itu. Destinasi ini dinamakan Taman Prestasi karena terdapat berbagai replika dari prestasi yang pernah diraih oleh kota ini.

Misalnya, replika penghargaan Wahana Tata Nugraha tahun 1992 dan penghargaan Adipura Kota Raya Terbersih tahun 1992. 

Baca Juga: Taman Aloon-Aloon Tulungagung, Komplit untuk 7 Ragam Aktivitas Menarik

Lahan taman ini mencapai luas 6 ribu meter persegi, fasilitas umumnya pun beragam, seperti arena bermain anak, panggung terbuka yang bisa dipakai untuk tempat pertunjukan seni, Monumen Pesawat Bomber B-16 Intruder, spot foto, musala, dan wisata air perahu Kalimas.

Monumen Pesawat tersebut sendiri merupakan pesawat perang yang masih utuh dan lengkap beserta prasasti yang berisi jasa dari pesawat tersebut bagi bangsa Indonesia, agar pengunjung memahami sejarah bangsa.

Baca Juga: Fasilitas dan Tips Berkunjung Ke Taman Aloon-Aloon Tulungagung

Salah satu jasa pesawat tempur ini ialah berperan pada operasi penumpasan pemberontak RMS pada 1950 di Maluku Selatan.

Di taman ini juga ada sentra Pedagang Kaki Lima (PKL). Jadi, pasti jalan-jalan pun tak perlu pusing mesti menjajal kuliner yang mahal-mahal pula.

Saat pertama kali mengunjungi taman ini, laman Jejak Piknik menyebut kesan yang akan terasa ialah sejuk, nyaman, dan asri. Surabaya ialah kota yang cukup panas di musim kemarau, sehingga tempat ini sangat cocok menjadi alternatif untuk sedikit mencari kesegaran murah.

Baca Juga: Mengenal Taman Lalu Lintas Bantaran Madiun, Tempat Edukasi Lalin di Pinggir Kali yang Bisa Buat Balapan

Pemandangan di sana juga unik karena pengunjung dapat melihat bagian belakang Gedung Grahadi, bangunan bersejarah yang telah hadir sejak zaman Belanda. Ada pula jembatan kayu gantung kecil yang fungsinya menghubungkan taman dan halaman Gedung Grahadi.

Namun, jembatan ini sekarang tak bisa lagi dipakai karena sudah ditutup dan pengunjung dilarang untuk melewatinya.

Baca Juga: Di Madiun, Ada Bantaran Kali yang Jadi Objek Wisata Taman

Ada pula lahan parkir motor di dalam area taman jika kamu membawa kendaraan. Namun, jika itu mobil, harus parkir di tepi jalan raya atau parkiran jalan di sekitar Jalan Ketabang.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024