Menu


Sejarah Hari Ini: Hari Bipolar Sedunia, Peringatan Bertema dengan Tujuan Mulia

Sejarah Hari Ini: Hari Bipolar Sedunia, Peringatan Bertema dengan Tujuan Mulia

Kredit Foto: Facebook/World Bipolar Day

Konten Jatim, Jakarta -

Hari Bipolar Sedunia atau World Bipolar Day diperingati setiap tanggal 30 Maret. Setiap tahunnya, peringatan ini hadir untuk merenungkan kesadaran tentang penyakit ini.

Menurut laman World Bipolar Day, visi Hari Bipolar Sedunia ialah untuk membawa kesadaran dunia terhadap gangguan bipolar dan menghilangkan stigma sosial. Peringatan ini merupakan inisiatif International Society for Bipolar Disorders (ISBD) dengan Asian Network of Bipolar Disorder (ANBD) dan International Bipolar Foundation (IBPF).

Dengan kolaborasi internasional ini, laman ISBD menyebut Hari Bipolar Sedunia menyediakan platform untuk pendidikan global, diskusi terbuka, dan peningkatan kepekaan tentang gangguan bipolar.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Penangkapan Pangeran Diponegoro, Abadi dalam Lukisan

Setiap tahunnya, Hari Bipolar Sedunia punya tema yang berbeda dengan fokus pada berbagai aspek dari gangguan ini. Tahun ini, dirayakan dengan tema ‘BipolarTogether’.

Sejarah

Hari Bipolar Sedunia pertama kali diperingati pada tahun 2014, berkat upaya berkelanjutan dari tiga organisasi internasional yaitu ANBD, IBPF, dan ISBD. 

Baca Juga: Sejarah Singkat Imsak Menurut Ustadz Adi Hidayat

Hari itu didirikan untuk mempromosikan kesadaran dan pemahaman tentang gangguan bipolar, yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia.

Hari Bipolar Sedunia diperingati pada tanggal 30 Maret karena bertepatan dengan hari ulang tahun Vincent Van Gogh, pelukis terkenal yang menderita gangguan bipolar. 

Dalam hari itu, berbagai acara dan aktivitas berlangsung di seluruh dunia untuk meningkatkan kesadaran tentang gangguan bipolar.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Berdirinya VOC dan Sejarah Besarnya

Gangguan bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Peringatan ini pun memberikan kesempatan untuk mengedukasi dunia tentang kondisi bipolar dan menunjukkan dukungan kepada jutaan orang yang menderita kondisi ini.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, hal ini bertujuan untuk menghilangkan stigma yang terkait dengan gangguan bipolar dan mempromosikan mata pencaharian orang yang hidup dengan kondisi ini. 

Hari Bipolar Sedunia juga menyediakan platform untuk advokasi dan aktivisme, mendorong orang untuk berbicara tentang pengalaman mereka dan mengadvokasi layanan dan kebijakan kesehatan mental yang lebih baik.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Erupsi Gunung Agung Tahun 1963, 1.500 Jiwa Tewas

Penting untuk dipahami, gangguan bipolar adalah kondisi yang dapat diobati. Kebanyakan orang dengan kondisi ini dapat menjalani kehidupan normal setelah pengobatan berhasil. Umumnya, pengobatan meliputi kombinasi pengobatan dan psikoterapi.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan