Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menyoroti beda sikap FIFA terhadap Rusia dan Israel, di mana federasi olahraga sepak bola internasional itu berani menghukum timnas Rusia yang negaranya tengah berperang lawan Ukraina.
Hasto meminta FIFA untuk berlaku hal yang sama pada kesebelasan Israel di Piala Dunia U-20, atas serangan yang dilakukan negaranya terhadap bangsa Palestina.
"Sebagaimana FIFA kemudian tidak mengizinkan Rusia di dalam ikut sepak bola itu, maka seharusnya FIFA juga punya sikap yang sama," ujar Hasto dari kanal YouTube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia, dikutip Konten Jatim pada Rabu (29/3/2023).
Baca Juga: Timnas Israel Ditolak Sana-sini, Waketum PSI Tegaskan Persoalan Politik Bukan Urusan Atlet
Maka dari itu menurutnya, sikap Gubernur Bali Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menolak Israel patutlah mendapat dukungan dari masyarakat.
Sebab tutur Hasto, kedua kader PDIP itu telah mencerminkan suara kemanusiaan yang bersifat universal.
"Karena itulah apa yang dilakukan oleh Bapak Gubernur I Wayan Koster kemudian Pak Ganjar Pranowo, yang disuarakan itu adalah cermin suara kemanusiaan yang bersifat universal," paparnya.
"Itu cermin kesadaran terhadap aspek-aspek historis, cermin kesadaran darah perintah konstitusi, bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, apalagi kalau kita melihat sejarah perjuangan dari Bung Karno," terang Hasto.
Diketahui, penolakan timnas Israel U-20 berbuntut panjang. Penolakan Israel yang paling mencuri perhatian yakni dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali Wayan Koster.
Hal ini berimbas pada Indonesia yang bisa menerima hukuman terberat dari FIFA yakni pembekuan sepakbola secara keseluruhan.
Wayan Koster dan Ganjar sendiri sebelumnya sudah mengungkapkan alasan mereka menolak kedatangan timnas Israel sebagai bentuk dukungan kemerdekaan Palestina sesuai amanat presiden RI pertama, Soekarno.
Meskipun belakangan, Dubes Palestina sudah mengkonfirmasi tidak mempermasalahkan kedatangan timnas Israel di Piala Dunia U-20.
Penolakan Israel ternyata tak muncul dari Ganjar dan Koster sebagai individu, melainkan juga datang dari partai yang menaungi mereka, PDI Perjuangan (PDIP).
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO
