Beberapa pihak keras menentang kehadiran tim nasional (timnas) Israel di ajang Piala Dunia U-20 yang digelar di Indonesia, termasuk PDIP.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa olahraga tak terlepas dari kemanusiaan. Dirinya menyoroti serangan yang kerap digencarkan Israel pada bangsa Palestina.
Bahkan, tutur Hasto, kebrutalan serangan Israel tersebut terlihat belakangan waktu terakhir.
Baca Juga: Khusus Timnas Israel, MUI Sarankan Tanding Piala Dunia U-20 di Singapura
"Maka olahraga nggak bisa dilepaskan dari kemanusiaan. Olahraga tidak bisa dilepaskan dari hukum-hukum internasional," ujar Hasto dari kanal YouTube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia, dikutip Konten Jatim pada Rabu (29/3/2023).
Lebih lanjut Hasto mengungkit kebrutalan serangan Israel terhadap Palestina, termasuk adanya pengeboman rumah sakit dan kekerasan masif di jalur Gaza.
"Ada hal yang sama ketika terjadi dengan Israel akhir-akhir ini, bahkan sejak 3 bulan yang lalu, mulai terjadi suatu aksi kekerasan yang melanggar hukum internasional. Bahkan tindak antikemanusiaan itu sangat brutal beberapa hari terakhir, rumah sakit dibom, terjadi kekerasan masif di Jalur Gaza," sambungnya.
"Bagaimana rumah sakit dibombardir, lalu ke mana kemanusiaan kita kalau kita tidak ikut menyuarakan?" tambahnya.
Menurutnya, PDIP berkomitmen untuk memerangi segala bentuk penjajahan di atas muka bumi ini, seperti amanat Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Penolakan PDIP terhadap Israel itu dengan melihat berbagai perspektif yang ada, termasuk perspektif kemanusiaan, historis, dan konstitusi.
"Itu cermin kesadaran terhadap aspek-aspek historis, cermin kesadaran darah perintah konstitusi, bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, apalagi kalau kita melihat sejarah perjuangan dari Bung Karno," sambungnya.
Baca Juga: Terima Timnas Israel, Yenny Wahid: Janganlah Mereka Ikut Dihukum Karena Kebijakan Pemerintahnya
Sebagai informasi, penolakan timnas Israel U-20 berbuntut panjang. Penolakan Israel yang paling mencuri perhatian yakni dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali Wayan Koster.
Hal ini berimbas pada Indonesia yang bisa menerima hukuman terberat dari FIFA yakni pembekuan sepakbola secara keseluruhan.
Wayan Koster dan Ganjar sendiri sebelumnya sudah mengungkapkan alasan mereka menolak kedatangan timnas Israel sebagai bentuk dukungan kemerdekaan Palestina sesuai amanat presiden RI pertama, Soekarno.
Meskipun belakangan, Dubes Palestina sudah mengkonfirmasi tidak mempermasalahkan kedatangan timnas Israel di Piala Dunia U-20.
Penolakan Israel ternyata tak muncul dari Ganjar dan Koster sebagai individu, melainkan juga datang dari partai yang menaungi mereka, PDI Perjuangan (PDIP).
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO