Kebun Raya Purwodadi ialah salah satu dari tiga cabang kebun raya di Indonesia. Ia didirikan pada 30 Januari 1941 oleh Dr. L.G.M. Baas Becking. Mau mengenalnya?
Kebun raya ini juga dikenal dengan nama Hortus Iklim Kering Purwodadi. Ia berfungsi mengoleksi tumbuhan yang hidup di dataran rendah kering. Ia berlokasi di Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur.
Sebagai Balai Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya Purwodadi bernaung dan bertanggung jawab kepada Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya, Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati-LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia).
Baca Juga: Sebelum Populer Gegara Lengkap, Kebun Binatang Surabaya Punya Sejarah Begini
Mengutip laman Kebun Raya Purwodadi BRIN, Johannes Viets ialah orang Belanda pertama yang memimpin Kebun Raya Purwodadi, yakni pada 1941-1942. Pengangkatannya dilakukan pada 30 Januari 1941, Johannes Viets pun meletakkan pola dasar pengembangan kebun raya.
Ia melakukan hal penting, yakni menanami tanaman penutup tanah dan lamtoro di areal Kebun Raya Purwodadi yang baru diperoleh dari masyarakat, yang masih berupa tanah sawah dan pekarangan. Hal ini dilakukan untuk menambah kesuburan tanah secara alami.
Kebun Raya Purwodadi dipimpin oleh bangsa Jepang pada 1943, yakni Tanaka. Ia membangun jalan utama yang membelah kebun menjadi dua, serta jalan lain dari arah utara ke selatan pada masa kepemimpinannya.
Sejak kemerdekaan hingga kini, Kebun Raya Purwodadi dipimpin oleh bangsa Indonesia sendiri, kecuali pada 1949-1954, yakni oleh seorang Belanda H.O. van Leusen.
Baca Juga: Mau ke Kebun Binatang Surabaya? Simak Panduan Rute sampai Spot Ini Dulu!
Orang Indonesia pertama yang memimpin Kebun Raya Purwodadi ialah Moestopo (1945-1949). Kebun ini pada mulanya dipergunakan untuk kegiatan penelitian tanaman perkebunan. Kemudian, juga mulai diterapkan dasar-dasar perkebunrayaan mulai 1954.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO