Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin menyorot isu kedatangan Timnas Israel ke Indonesia untuk berlaga di Piala Dunia U-20.
Dirinya mengatakan, isu tersebut menjadi ladang suara bagi sejumlah pihak, salah satunya PDI Perjuangan (PDIP). Menurutnya partai tersebut sedang memanfaatkan masalah ini untuk menaikkan elektabilitasnya jelang Pilpres 2024.
Baca Juga: Merasa Dibutuhkan di Pilpres 2024, Jusuf Kalla Usulkan Cawapres Anies dari Jawa Timur
"Salah satunya menaikkan elektabilitas dan itu tidak lepas sarat politk," kata Ujang, mengutip fajar.co.id, Rabu (29/3/2023).
Ujang melihat partai wong cilik sedang ingin meraup suara umat Islam dengan memanfaatkan isu Israel. Menurutnya, dengan menempatkan diri sebagai anti penjajahan, maka terlihat jelas partai tersebut ingin mendapatkan suara.
"Karena sebagian tidak suka atas penjajahan yang dilakukan Israel terhadap Palestina, jadi saya melihatnya ini sebagai momentum politik bagi partai," ujarnya.
Selain itu, dirinya juga beranggapan bahwa sejumlah faktor mengakibatkan batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Paling kuat menurutnya adalah penolakan sejumlah parpol, ormas hingga tokoh yang menolak Israel ikut berlaga dalam kompetisi tersebut.
"Iya, yang kita tahu karena itu (penolakan Timnas U-20 Israel)," tutur Ujang.
Diketahui dua gubernur dari PDIP ikut menolak kedatangan Timnas Israel, Gubernur Bali I Wayan Koster dan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Pernyataan mereka didukung Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024