Aktivis Kolaborasi Rakyat Jakarta Andi Sinulingga menanggapi kabar soal impor beras sebanyak 2 juta ton yang akan dilakukan pemerintah dalam waktu dekat ini.
"Katanya sudah banyak cetak sawah baru, banyak bendungan dan irigasi yang sudah dibangun," kata Andi Sinulingga, mengutip fajar.co.id, Rabu (29/3/2023).
Baca Juga: Profil Andre Rosiade, Anggota DPR yang Getol Tolak Impor KRL Bekas
Bukan hanya itu, Sinulingga menyinggung terkait alat-alat mesin pertanian yang dibagikan Pemerintah kepada para petani.
"Menunjukkan bagi-bagi alat-alat mesin pertaniaan dll, tapi tetap saja impor dan impor," tambahnya.
Sinulingga menambahkan pemerintahan Jokowi memasuki usia delapan tahun lebih. Namun, tetap masih melakukan impor beras. Padahal sejak dahulu, pemerintah Jokowi mengatakan ingin berhenti impor.
"8 tahun lebih sudah, dulu katanya mau stop impor sambil ngenyek-ngeyek pemerintah sebelumnya. Habis duit," tambahnya.
Sebelumnya, ada kabar bahwa pemerintah akan mengimpor beras sebanyak 500.000 ton dalam rangka pemenuhan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Hal itu diketahui setelah adanya Surat Penugasan tertanggal 24 Maret 2023 oleh Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo yang menugaskan Perum Bulog untuk segera mengimpor beras sebanyak 500.000 ton.
Dalam surat itu dituliskan Bapanas menyatakan penugasan impor beras kepada Bulog merupakan hasil rapat Bapanas dengan Presiden Joko Widodo pada 24 Maret 2023 dengan topik Ketersediaan Bahan Pokok dan Persiapan Arus Mudik Idul Fitri 1444 H.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024