Menstruasi atau haid adalah siklus bulanan rutin bagi para wanita. Haid biasanya terjadi dalam rentang waktu 2-7 hari. Selama periode tersebut, wanita dilarang untuk melakukan ibadah-ibadah tertentu seperti shalat, puasa, dan menyentuh Alquran.
Meskipun tak bisa melakukan ibadah-ibadah tersebut, pendakwah Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya menyebut bahwa datang bulan tak boleh dijadikan penghalang untuk terus berbuat baik.
Menurutnya, ada banyak ibadah lain yang masih dianjurkan untuk dilakukan selama haid, yakni seperti berdzikir, shalawat, hingga mengingat Allah SWT.
Baca Juga: Minum Obat Pencegah Haid agar Puasa Ramadan Full, Apa Diperbolehkan? Ini Penjelasan Buya Yahya
"Jangan jadikan haid itu penghalang untuk berbuat baik. Baca shalawat masih diizinkan, baca dzikir diizinkan," ujar Buya Yahya dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, dikutip Konten Jatim pada Selasa (28/3/2023).
Terkait bahasan menstruasi ini, dirinya juga mendapat pertanyaan terkait boleh atau tidaknya mengonsumsi obat pencegah haid agar bisa puasa Ramadan selama sebulan penuh bagi wanita.
Buya Yahya menentang hal tersebut, sebab menurutnya, ini sama saja seperti beribadah mengikuti hawa nafsu dan berarti protes terhadap ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.
"Haid itu diberikan oleh Allah kepada seorang wanita demi kesehatannya, akan dikeluarkan kotoran itu. Seperti halnya ada seorang hamba buang air besar, buang air kecil, ini adalah untuk kebersihan," sambungnya.
Dalam ceramahnya, Buya menyarankan agar siklus haid seharusnya dibiarkan saja berjalan sebagaimana mestinya, dan tak perlu melawan kodrat wanita.
Haid setiap bulan yang dialami para wanita, sambungnya, tak bakal mengurangi pahala ibadah mereka.
"Haid biarkan seperti itu. Pahalamu tidak akan terkurangi. Nggak usah melawan kodrat. Itu sudah ketentuan, sudah ditentukan oleh Allah kepada wanita semuanya seperti itu. Itu normal, fitrah," kata Buya Yahya.
Pada hakikatnya, wanita tak perlu beribadah dengan memaksa seperti itu, sebab tutur pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah itu, nantinya malah organ dalam wanita yang menjadi rusak.
Baca Juga: Buya Yahya Terangkan Pentingnya Merapatkan Shaf saat Shalat Berjamaah, Simak!
"Kita tidak boleh melakukan sesuatu dengan hawa nafsu, memaksa dan sebagainya. Sudah Allah buat seperti itu untuk kesehatan wanita itu sendiri," ungkapnya.