Apa itu dalil aqli? Dalil ini didasarkan pada pikiran manusia, dan tak bisa dijadikan sandaran mutlak sehingga berbeda dari dalil naqli yang bersumber Al-Qur’an.
Umat Islam tentunya biasa mengetahui dalil yang terdapat dalam Al-Qur'an atau sunnah Nabi Muhammad SAW. Dalam Islam sendiri, terdapat istilah dalil naqli maupun aqli. Sementara itu, dalil sendiri ialah tuntunan, dasar, atau landasan pengerjaan suatu ibadah atau keyakinan.
Dalil secara bahasa Arab berkaitan dengan kata ‘Aql yang berarti denda, kebijakan, dan tindakan yang baik atau tepat.
Baca Juga: Apa Itu Dalil Naqli? Dalil dari Al-Qur’an dan Sunnah yang Dasar
Sementara itu, dalil aqli secara istilah ialah ‘Aql yang memiliki arti akal dan digunakan untuk pengertian seperti berikut, seperti dikutip dari laman Umroh.com:
- Aksioma-aksioma rasional dan pengetahuan dasar yang ada pada setiap manusia di dunia.
- Kesiapan bawaan yang bersifat instintif dan kemampuan yang matang. Akal merupakan bagian dari indera yang ada dalam diri manusia yang bisa ada dan bisa saja hilang.
Berikut ialah contoh-contoh dalil aqli yang berasal dari akal pikiran manusia:
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:
Baca Juga: Sederet Contoh Dalil Naqli dalam Al-Qur’an dan Hadits
“Dan sungguh-sungguh jika kamu bertanya kepada mereka : “Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab: “Allah”, lalu bagaimanakah mereka dapat di palingkan (dari menyembah Allah)?” (QS. Az-Zukhruf : 87)
Di atas ialah dalil naqli dari Al-Qur’an tentang keberadaan Allah SWT sebagai pencipta semua kepentingan yang selalu dipertanyakan seorang muslim. Sementara itu, dalil aqli untuk pemikiran ini ialah:
- Sebuah teori sebab
Segala sesuatu tentu terdapat alasan yang melatarbelaknginya. Adanya sesuatu yang harus dilakukan, dan menginginkan suatu perubahan. Mustahil sesuatu ada dengan sendirinya. Pasti ada sesuatu dari ketiadaan. Pemikiran tentang sebab ini akan mengakhiri dengan sebab teori yang utama (causa prima) Dia adalah Tuhan.
Baca Juga: Apa Itu Dalil? Keterangan yang Menjadi Dasar Hukum Islam
- Teori keteraturan
Alam semesta dengan seluruh isinya, termasuk matahari, bumi, bulan dan bintang-bintang bergerak dengan sangat teratur. Tentu tugas ini diselesaikan dengan sendirinya, tanpa ada yang selesai. Lalu siapakah yang mempublikasikan alam semesta ini selain dari Tuhan ?
Salah jika mengira Allah dan Rasulullah telah memberikan petunjuk literal terkait petunjuk tafsir dan tafsiran setiap ayat yang sebenarnya dikehendaki Allah. Sebenarnya, semua itu ialah hasil ijtihad para ulama yang menggunakan dalil yang rasional.
Baca Juga: Benarkah Dalil Hukum Syar’i Hanya Al-Qur’an dan Hadits?
Ilmu tafsir membutuhkan dalil aqli untuk menentukan kesesuaian suatu ayat/surat dengan ayat/surat lainnya. Sementara itu, ilmu hadits juga perlu dalil aqli untuk menentukan teori sahih tidaknya suatu sanad, keterpercayaan perawi, dan kriteria persambungan antar perawi.