Menu


Tafsir 2 Ayat Terakhir Al Baqarah, Berserah Diri Kepada Allah

Tafsir 2 Ayat Terakhir Al Baqarah, Berserah Diri Kepada Allah

Kredit Foto: immimpangkep.ponpes.id

Konten Jatim, Jakarta -

Dua ayat terakhir Surat Al Baqarah dalam Al-Qur’an disebut cukup bagi seseorang yang membacanya di malam hari, seperti sabda Rasulullah dalam hadits.

Adapun, Surat Al Baqarah sendiri memiliki keistimewaan bisa mendatangkan manfaat untuk rumah yang ditinggali orang yang membacanya. Melansir Republika, riwayat Muawiyah menyebut rumah yang dibacakan Surat Al Baqarah akan terhindar dari setan selama tiga malam.

Selain itu, dalam Surat Al Baqarah juga ada dua ayat yang akan cukup bagi siapa pun yang membacanya pada malam hari. Hal ini sebagaimana tertera dalam hadits riwayat Bukhari dari jalur Abu Mas’ud Al-Badri, Rasulullah SAW bersabda:

Baca Juga: Keistimewaan Surat Al Baqarah, Terutama 2 Ayat Terakhir

"Siapa yang membaca dua ayat terakhir dari Surat Al Baqarah di malam hari maka itu cukup baginya."

Berikut dua ayat terakhir Surat Al Baqarah, yakni ayat 285-286:

ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِۦ ۚ وَقَالُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ ٱلْمَصِيرُ

Artinya: Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. 

(Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali". (285)

لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا ٱكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ

Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. 

Baca Juga: Apa Itu Thayyib? Salah Satu Syarat untuk Memilih Makanan Menurut Alquran

(Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. 

Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".

Bagaimana tafsir terhadap dua ayat tersebut? Berikut tafsir al-Muyassar seperti dikutip dari laman Tafsirweb.com:

Baca Juga: Sosok Dajjal yang Disebutkan Al-Quran, Muncul di Akhir Zaman

Ajaran agama Allah SWT mudah dan tak ada unsur kesulitan di dalamnya. Allah tak menuntut sesuatu yang tak disanggupi dari hamba-hambanya. Barangsiapa mengerjakan kebajikan, ia akan memperoleh ganjaran baik.

Barangsiapa berbuat keburukan, ia akan memperoleh balasan yang buruk.

Wahai Tuhan kami, jangan Engkau menyiksa kami jika kami lupa terhadap sesuatu yang Engkau wajibkan atas kami atau kami berbuat salah dengan melakukan sesuatu yang Engkau larang untuk dikerjakan. 

Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan amalan-amalan yang berat yang telah Engkau bebankan kepada umat-umat yang berbuat maksiat sebelum kami sebagai hukuman bagi mereka. 

Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau membebankan kepada kami perkara yang kami tidak mampu memikulnya, baik dalam bentuk bentuk perintah-perintah syariat dan musibah musibah. Dan hapuskanlah dosa-dosa kami dan tutuplah kekurangan-kekurangan kami dan sudilah berbuat baik kepada kami. 

Baca Juga: Apa Perintah Alquran soal Urusan Makanan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Engkau adalah penguasa urusan kami dan pengaturnya. maka tolonglah kami menghadapi orang orang yang mengingkari agama-Mu dan mengingkari keesaan-Mu serta mendustakan nabi-Mu, Muhammad SAW, dan jadikanlah kesudahan yang baik bagi kami di hadapan mereka di dunia dan akhirat.