Berpuasa merupakan kewajiban bagi umat Islam yang berakal dan sudah baligh atau tanda seseorang telah menunjukkan kedewasaan.
Ada saat tertentu di mana manusia mungkin saja meninggalkan puasa mereka karena beberapa hal selama bulan Ramadan.
Dikarenakan hukumnya yang wajib, maka orang tersebut sudah pasti harus mengganti puasa mereka sejumlah hari yang ditinggalkan.
Namun, bagaimana jadinya jika kita lupa jumlah hari kita tak berpuasa?
Guna menjawab pertanyaan tersebut, Ustaz Abdul Somad memberikan contoh tentang seorang wanita yang selalu meninggalkan puasa sejak belum baligh.
Jika wanita tersebut baligh di usia kesepuluh dan saat ini sudah berada di usia ketiga puluh, maka hanya dua puluh tahun usianya yang diperhitungkan.
“Umur berapa sekarang? Umur tiga puluh, Pak Ustad. Akhil baligh umur berapa? Sepuluh, Pak Ustad. Berarti 20 tahun yang eror,” ucap Ustaz Abdul Somad.
Lantas, Ustaz Abdul Somad meminta kita untuk mengingat berapa kali kita bisa meninggalkan puasa kita setiap tahunnya atau mengambil waktu terbanyak yang paling memungkinkan kita tinggalkan.
Baca Juga: Mandi Junub saat Imsak atau Azan Shubuh, Sahkah Puasa? Ini Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah
Setelah menghitung jumlah yang ditinggalkan di bulan itu, maka kita perlu mengalikannya dengan jumlah tahun yang sudah ditinggalkan.
“Dulu puasa berapa hari dalam sebulan? Biasanya saya ambil pangkal, tengah, ujung (hanya tiga berpuasa dalam Ramadan, red). Berarti dapat disimpulkan selama sepuluh tahun, setahun cuma dua puluh tujuh (tidak puasanya). Kali sepuluh berarti dua ratus tujuh puluh. Dua ratus tujuh puluh kali tiga, nah itulah ganti,” jelas Ustaz Abdul Somad.