Pengamat politik Refly Harun menyoroti kasus elite PDI Perjuangan (PDIP) yang membagikan amplop berisi uang kepada jamaah di sela shalat tarawih.
Peristiwa tersebut terjadi di Masjid Wakaf Said Abdullah, Jalan Kartini, Kelurahan Kepanjin, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, pada Jumat 24 Maret 2023 malam.
Baca Juga: Elit PDIP Bagikan Amplop di Masjid, Partai Ummat: Sikap Bawaslu Gimana Ya
Bahkan amplop yang digunakan jelas terpampang wajah Bupati Sumenep Achmad Fauzi dan Ketua Banggar DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Said Abdullah.
"Kita susah nih Republik ini, money politic, suap, saat pemilu dianggap biasa-biasa aja, bukan hal yang mencederai demokrasi kita," ujar refly Harun, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube Refly Harun, Selasa (28/3/2023).
Refly melanjutkan, rakyat Indonesia setiap lima tahun sekali diajarkan menerima suap. Padahal sikap seperti ini tidak baik dan menjadi contoh buruk.
"Sehingga nanti perilaku menerima suap ditiru atau menyuap kalau punya uang untuk menerima jabatan, itu yang harus kita pahami," tambah Refly Harun.
Refly Harun juga menyoroti sikap Said Abdullah yang mempertimbangkan untuk menempuh jalur hukum terhadap akun media sosial @PartaiSocmed. Akun tersebut dianggap Said melakukan framing buruk terhadap Said.
Said beralasan bahwa uang yang dibagikan merupakan zakat mal. Narasi akun media sosial @PartaiSocmed membuatnya terlihat tengah melakukan politik uang.
"Kekuasaan tidak boleh represi informasi. Informasi itu (pembagian uang) yang jelas faktanya memang diakui, tapi bagaimana kita memaknai informasi itu ya bergantung orang, bergantung yang menangkapnya. Kecuali kalau informasi itu hoaks, jadi yang enggak ada diada-adakan, ini diakui," tukas Refly.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024