FIFA telah membatalkan drawing atau undian Piala Dunia U-20 di Bali. Hal ini imbas penolakan dari Gubernur Bali Wayan Koster terhadap tim nasional (timnas) Israel U-20.
Indonesia pun mesti bersiap menerima hukuman karena gelaran Piala Dunia U-20 tersebut terancam batal. Jika hal tersebut benar-benar terjadi, sanksi juga akan berdampak pada atlet Indonesia yang berkarier di klub luar negeri.
Sanksi nyata pertama adalah Indonesia bisa dibekukan oleh FIFA. Di samping itu, Indonesia juga berpotensi dikecam negara-negara dunia karena gagal melaksanakan amanat FIFA.
Baca Juga: Drawing Piala Dunia U-20 Batal Digelar, Media Israel Tuding Gubernur Koster Biang Keroknya
Dua sanksi ini jelas akan mengancam karier pesepakbola Indonesia, atau atlet-atlet dari cabang olahraga lain yang sedang berjuang di luar negeri.
Pesepakbola akan bermain secara terbatas di klub di negara yang tidak memboikot Indonesia. Hal ini jelas akan membuat mereka hanya memiliki sedikit peluang memperkuat klub-klub papan atas atau liga bergengsi dunia. Akibat lain, nilai transfer pemain juga bisa turun.
Sanksi lainnya adalah Indonesia tidak bisa mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan kalender FIFA dan kehilangan kesempatan kembali untuk dipilih menjadi tuan rumah ajang olahraga. Padahal kompetisi olahraga internasional adalah sarana atlet tanah air mengembangkan diri.
Indonesia bisa jadi akan dicoret sebagai kandidat tuan rumah Piala Dunia 2034. Federasi olahraga dunia akan mempertimbangkan untuk tidak lagi memilih Indonesia sebagai tuan rumah pesta olahraga termasuk olimpiade. Belum lagi kecaman karena publik Indonesia dianggap bertindak diskriminatif mencampuradukan olahraga dengan politik.
Jika semua ini terjadi, banyak pemain, pelatih, wasit, insan olahraga, bahkan masyarakat yang bergantung pada event sepak bola kehilangan pekerjaan. Jumlahnya diperkirakan lebih dari 500.000 orang.
Terakhir, Timnas U-16, U-19, dan U-20 dilarang mengikuti ajang sepak bola internasional jika FIFA sampai membekukan PSSI. Tentu saja ini akan mengancam regenerasi sepak bola Indonesia dan menghilangkan potensi pendapatan triliunan rupiah dari bisnis olahraga.
Baca Juga: Tolak Israel di Piala Dunia U-20, Warganet Sebut Ganjar dan Wayan Koster 'Cari Perhatian'
Terkait pembatalan drawing ini, panitia lokal (LOC) sudah mendapatkan pemberitahuan dari FIFA. Kepastian ini disampaikan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga dalam konferensi pers di GBK Arena, Minggu (26/3/2023).
Pesan pembatalan dari FIFA masih bersifat lisan yang disampaikan ke Ketua Umum PSSI sekaligus Ketua LOC, Erick Thohir. Pembatalan ini tak lepas dari gelombang penolakan terhadap keikutsertaan Israel di Piala Dunia U-20. Padahal sesi drawing idealnya dihadiri oleh semua peserta.
Update dari FIFA ini sendiri jelas jadi pukulan telak buat Indonesia selaku tuan rumah pesta sepak bola terakbar sejagat di level usia ini. Bisa saja Indonesia dicabut statusnya sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 yang rencananya akan dimulai pada 20 Mei 2023 mendatang.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan