Menu


Pedagang Pakaian Bekas: Kami Tidak Kuat Melawan Produk-Produk Pakaian dari Cina

Pedagang Pakaian Bekas: Kami Tidak Kuat Melawan Produk-Produk Pakaian dari Cina

Kredit Foto: Antara /Fauzan

Konten Jatim, Jakarta -

Larangan impor pakaian bekas kembali menjadi sorotan setelah intervensi Presiden Joko Widodo. Karena itu mengganggu industri tekstil dalam negeri. 

Salah satu pedaganga pakaian bekas impor, Warson Aritonang, mengatakan bahwa memang sebelumnya dia masih menjual pakaian-pakaian yang diproduksi lokal, tepatnya dari wilayah Cibaduyut. Namun, dirinya terpaksa harus beralih ketika produk-produk pakaian dari Cina mulai masuk ke pasar Indonesia.

Baca Juga: Jokowi Larang Impor Pakaian Bekas, Rakyat: Impor Beras Gimana Pak?

"Harganya juga jauh lebih murah dari Cina dibanding buatan Indonesia. Saya banyak membina pedagang-pedagang tas konveksi namanya, itu semua hancur dan tutup semua gara-gara kedatangan produk-produk dari Cina," ujar Warson dalam acara Indonesia Business Forum di kanal Youtube tvOneNews.

Warson mengatakan bahwa produk-produk tekstil dari Cina sudah menguasai pasar Indonesia sebesar 80%.

"Jadi kita yang dibawah ini tergesar. Akhirnya kita nggak bisa bergerak lagi, kita nggak mungkin jual barang Cina karena kita nggak kuat ngikutin irama itu. Nah akhirnya kita beralih ada nih barang tekstil yang datang dari luar negeri, barang-barang ini la kita jual supaya kita bisa menyambung hidup," jelasnya.

Warson mengatakan bahwa dia memperoleh barang-barang tekstil bekas ini melalui supplier yang sudah bekerja sama dengannya.

"Kalau kita mau jujur ini sebenarnya banyak menampung orang pengangguran. Ini menolong apa nggak? Kalau ini mau ditutup ini terus terang aja pengangguran besar-besaran pasti terjadi di Indonesia," tuturnya. 

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024