Menu


Berbanding Terbalik, Dedek Prayudi Bedakan Perlakuan Orang Luar Negeri vs Warga Bali Sambut Turis Asing

Berbanding Terbalik, Dedek Prayudi Bedakan Perlakuan Orang Luar Negeri vs Warga Bali Sambut Turis Asing

Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf

Konten Jatim, Surabaya -

video seorang turis asing yang mengajak duel pecalang di Bali belum lama ini.

Diketahui, keduanya diminta oleh warga setempat untuk lebih pelan mengendarai sepeda motornya. Hal itu lantaran pada saat yang bersamaan, warga Bali sedang mengadakan upacara Melasti.

Baca Juga: Pakai Jurus Pantun, PKS Rayu Golkar Gabung ke Koalisi Perubahan

Terkaithal itu, Dedek Prayudi menceritakan pengalamannya saat dirinya berkunjung dan berkuliah di luar negeri.

“Saya pun juga pernah ke luar negeri, sebaagi turis maupun pelajar, saya kuliah di New Zealand dan Swedia,” ujarnya, dikutip dari kanal YouTube Cokro TV, Minggu (26/3/2023).

Saat itu, kata Prayudi, ia dan teman-temannya memang sengaja melakukan observasi ke lingkungan setempat untuk mengenali budaya dan unggah-ungguh masyarakat setempat.

“Saat itu saya dan teman teman melalkukan terlebih dahulu terhadap local wisdom, bukan untuk sok-sokan menjadi orang lokal, tapi agar lebih tau bagaimana caranya kita menghormati negara tersebut,” katanya.

Menurutnya, cara komunikasi dan penyambutan yang dilakukan oleh orang luar negeri dengan warga Bali sangat berbeda jauh.

Baca Juga: Jusuf Kalla Akui Sodorkan Nama Cawapres ke Anies Baswedan

“Orang Bali malah jauh lebih santai, mereka sangat menyambut turis asing jauh lebih baik daripada beberapa oknum warga negara yang negaranya pernah saya kunjungi,” terangnya.

Bahkan lanjut Uki, di sejumlah kesempatan, ada beberapa oknum yang sengaja menertawainya. Entah dari segi penampilan, warna kulit, hingga negara asal.

“Ada yang pernah mengihna saya dengan sebutan kemaluan karena warna kulit saya, ada yang menertawai saya karena saya orang Indonesia,” ungkapnya.

“ditertawakan katanya orang Indonesia belum mengenal Indonesia, ada juga yang mengusir saya dari suatu tempat publik karena saya orang asia berkulit coklat,” sambungnya.

Namun, kata dia, siapapun yang datang ke negara manapun, seharusnya mereka mau dan mengakui budaya lokal suatu negara.

Baca Juga: Ditanya Kedekatannya dengan AHY, Anies: Selalu Dekat di Hati

“Tapi poin saya adalah, siapapun yang datang ke negara manapun, harus bisa menghormati local wisdom, kebijaksanaan lokal. kalau mereka melanggar hukum ya patut dihukum, kalau pelanggarannya berat, deportasi saja,” tandasnya.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan