Menu


2 Kejanggalan Tak Logis di Motif Ferdy Sambo Bunuh Yosua Versi Mabes Polri, 'Pembohong Menggali Lubang untuk Bohong Lagi'

2 Kejanggalan Tak Logis di Motif Ferdy Sambo Bunuh Yosua Versi Mabes Polri, 'Pembohong Menggali Lubang untuk Bohong Lagi'

Kredit Foto: Foto: Ricardo/JPNN

Konten Jatim, Jakarta -

Kamaruddin Simanjuntak menyatakan tak percaya dengan pengakuan Irjen Ferdy Sambo dalam motif pembunuhan terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat versi Mabes Polri.

Selaku pengacara Yosua, Kamaruddin menganggap pengakuan Ferdy Sambo itu sarat kejanggalan.

Kamaruddin bahkan menilai isi motif malah memperlihatkan Sambo yang tidak paham akan aturan hukum.

Baca Juga: Motif Ferdy Sambo Bunuh Yosua Versi Mabes Polri vs Versi Pengacara, Beda 180 Derajat! Anda Lebih Percaya Mana?

"Inilah pernyataan yang melambangkan Kadiv Propam itu terlalu muda, belum memahani ilmu hukum mengenai tempus delicti (waktu kejadian) dan locus delicti (tempat kejadian)," kata Kamaruddin dalam sebuah talkshow di Metro TV, Kamis (11/8/2022) malam.



Pada Kamis malam, Mabes Polri merilis dugaan motif yang melatarbelakangi Irjen Ferdy Sambo sampai tega merancang pembunuhan terhadap Yosua alias Brigadir J.


Berdasarkan versi Mabes Polri yang didapat dari keterangan Ferdy Sambo, pembunuhan tersebut dilatarbelakangi kemarahan sang jenderal pada ajudannya yang disebut-sebut melecehkan harkat dan martabat keluarga saat di Magelang.

Hal inilah yang disorot Kamaruddin.

"Kalau terjadi di Magelang, laporkan di Magelang," ujar dia.

Baca Juga: Waduh, Bharada E Tak Sepolos yang Dikira! Ferdy Sambo Iming-imingi Rp 1 Miliar untuk Si Pemuda 24 Tahun Itu

Selain soal lokasi dan kejadian, Kamaruddin juga menyoroti istri Ferdy, yakni Putri Candrawathi yang tetap satu rombongan dengan Yosua saat perjalanan pulang ke Jakarta pada 8 Juli.

Di sisi lain, Ferdy justru pulang sehari lebih awal dengan pesawat.

"Ada lah wanita yang sudah dilecehkan masih mau berjalan bersama dikawal oleh ajudan yang susah melecehkan dia. Itu nonsense," tegas Kamaruddin.

Kamaruddin menduga Ferdy tengah berupaya mencari pembenaran atas skenario kebohongnnya yang terbongkar.

"Pembohong menggali lubang untuk berbohong lagi. Siapa yang percaya pembohong"

"Di kampung kami di tanah Batak, sekali berbohong, selamanya dia tidak bisa dipercaya. Itu azas leluhur kami," pungkas Kamaruddin.


Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024