Menu


Sejarah Singkat Imsak Menurut Ustadz Adi Hidayat

Sejarah Singkat Imsak Menurut Ustadz Adi Hidayat

Kredit Foto: Twitter/Ustadz Adi Hidayat

Konten Jatim, Depok -

Imsak merupakan istilah yang mengacu kepada anjuran bagi masyarakat Islam untuk segera menghentikan sahur mereka dan bersegera untuk melaksanakan salat subuh. Namun, dewasa ini imsak berubah maknanya untuk tidak boleh makan atau minum lagi.

Ada alasan kenapa imsak bisa terbentuk. Hal ini bisa diduga, terjadi di zaman Nabi Muhammad SAW. Fakta ini diungkapkan oleh Ustadz Adi Hidayat dalam sebuah dakwah, yang direkam dan diunggah ke YouTube, dikutip pada Sabtu (25/3/2023).

“Ada seorang sahabat bernama Abdullah bin Abi Ummi Maktum. Dirinya tidak bisa melihat, namun gemar datang ke masjid. Tapi, persoalannya dirinya kadang suka susah datang ke masjid karena rumah yang jauh dan dirinya tidak bisa melihat sehingga perlu dituntun,” beber Ustadz Adi Hidayat membuka cerita.

Baca Juga: Bagaimana Hukum Makan Sahur Saat Imsak? Begini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Sahabat ini kemudian meminta keringanan Rasulullah SAW untuk mengizinkannya salat di rumah karena alasan di atas. Namun, Nabi Muhammad SAW mengatakan kalau selama dirinya masih bisa mendengar adzan, alangkah baiknya dirinya pergi salat di masjid.

Abdullah bin Abi Ummi Maktum akhirnya menuruti perintah sang Rasul karena mengetahui ada kemungkinan memperoleh pahala berlimpah dari perlakuan tersebut. Dan setelah sampai ke masjid, dirinya memutuskan untuk adzan.

“Sejak saat itu, ada 2 adzan yang diasosiasikan dengan bulan Ramadhan. Adzan pertama adalah adzan yang menandakan waktu fajar akan tiba dan terjadi saat masih lail. Yang kedua adzan ketika fajar sudah tiba,” lanjut Ustadz Adi Hidayat.

Lebih lanjut, Ustadz Adi Hidayat mengatakan kalau orang yang kerap adzan di waktu lail adalah Bilal bin Rabah, muadzin yang paling di kenal di masanya. Itulah ada alasan kenapa ada hadits yang mengatakan “jangan berhenti makan ketika mendengar adzan dari Bilal”.

Baca Juga: Begini Penjelasan Shalat Tarawih dengan Rakaat 2-2-2-2-3 oleh Ustadz Adi Hidayat

Karena, rupanya adzan yang dikumandangkan Bilal bin Rabah hanyalah penanda jelang waktu fajar. Penanda ini adalah imsak seperti yang diketahui masyarakat sekarang. Dan para sahabat memang masih diperbolehkan makan sampai waktu subuh tiba.