Menu


Umat Islam yang Melakukan Pekerjaan Sulit Tetap Harus Berpuasa Dikarenakan Hal Ini

Umat Islam yang Melakukan Pekerjaan Sulit Tetap Harus Berpuasa Dikarenakan Hal Ini

Kredit Foto: Pexels/Monstera

Konten Jatim, Jakarta -

Ustaz Muhammad Al Mutohhar menjawab pertanyaan mengenai boleh atau tidaknya seseorang tidak berpuasa ketika pekerjaan mereka begitu berat atau sulit.

Ia menjelaskan bahwa orang dengan pekerjaan sulit diperbolehkan untuk membatalkan puasanya, hanya saja dengan syarat bahwa mereka telah berniat terlebih dahulu.

“Di malam hari wajib bagi mereka untuk niat puasa Ramadan di esok harinya. Jadi, niatnya itu wajib,” ucapnya.

Selain mengucapkan niat berpuasa terlebih dahulu, Ustaz Muhammad Al Mutohhar juga mengatakan bahwa mereka harus sahur dan melakukan rutunitas lainnya saat hendak berpuasa.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mengganti Puasa Ibu Hamil dan Menyusui? Ini Penjelasan Buya Yahya

“Jadi mereka tetap niat, nawaitu shauma ghadin sampai akhir niat. Mereka juga melaksanakan sunnah sahur, mereka salat subuh sampai mereka melaksanakan pekerjaan tersebut,” jelasnya.

Ada alasan tersendiri mengapa orang-orang yang bekerja ini tetap perlu berpuasa terlebih dahulu sebelum membatalkannya ketika sudah tidak mampu lagi menahan lapar.

 

Ustaz Muhammad Al Mutohhar sendiri mengatakan bahwa hal ini perlu dilakukan agar orang-orang tersebut tak menggampangkan kewajiban dari puasa.

“Kalau tidak seperti itu, maka akan menggampangkan. Setiap orang akan ingin seperti itu, tidak puasa di bulan Ramadan,” ucapnya.

Sebagai catatan penting, mereka yang bekerja dengan berat ini tetap diwajibkan untuk niat dan berpuasa terlebih dahulu agar keseriusan mereka dalam beribadah tetap terlihat dengan jelas.

Baca Juga: Apakah Mereka yang Punya Pekerjaan Berat Diizinkan untuk Tidak Berpuasa? Begini Penjelasannya

Dengan begitu, mereka juga dinilai memiliki keseriusan dalam menyambut bulan Ramadan serta kewajiban di dalamnya.

“Untuk melihat keseriusan dari setiap manusia tadi itu, apakah di bulan Ramadan mereka memiliki keseriusan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dengan ibadah puasa khususnya,” ujarnya.