Menu


Bolehkah Tidak Puasa karena Faktor Pekerjaan? Ini Penjelasan Quraish Shihab

Bolehkah Tidak Puasa karena Faktor Pekerjaan? Ini Penjelasan Quraish Shihab

Kredit Foto: Pexels/Thirdman

Konten Jatim, Jakarta -

Dalam salah satu kesempatan, Prof Quraish Shihab menjelaskan apakah boleh orang yang bekerja berat tidak berpuasa saat Ramadhan. Mengingat ada beberapa pekerjaan yang begitu menguras tenaga dan khawatir akan mempengaruhi kesehatan. 

"Ada lagi orang bekerja, dia sehat. Kerja itu penggunaan daya, daya fisik, daya pikir, daya kalbu dan daya hidup. Biasanya dalam konteks puasa, itu dikaitkan dengan daya fisik. Ada orang fisiknya lemah, boleh tidak puasa. Bisa jadi juga dia bekerja, sebenarnya fisiknya sehari-hari sehat tapi kerjanya berat menjadikannya dia tidak mampu berpuasa," kata Quraish Shihab, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube Najwa Shihab, Jumat (24/3/2023). 

Baca Juga: Apa Hukumnya Sikat Gigi dan Berkumur Saat Puasa?

"Orang ini diizinkan tidak berpuasa dan membayar puasanya kalau sudah kuat atau kalau berlanjut tidak berpuasa, cukup membayar fidyah," tambahnya.  

Prof Quraish Shihab lalu kembali mendapat pertanyaan, apa tolok ukur seseorang tidak kuat berpuasa karena pekerjaannya. Menurut Quraish Shihab, hal itu dikembalikan ke hati nurani manusia. 

"Ada seorang ulama mengatakan dalam Alquran dikatakan 'fa man kaana minkum mariidhan aw alaa safarin da'iddatun min ayyaamin ukhar.' Siapa di antara kamu yang sakit atau dalam perjalanan, maka dia boleh tidak berpuasa tetapi mengganti di hari lain," ujar Quraish Shihab. 

"Apa arti sakit? Dia beri ilustrasi dia bilang kalau tangan luka, sakit atau tidak? Sakit. Boleh tidak puasa? Boleh kalau hanya konteks teks. Tapi beragama itu nurani, dikembalikan kepada yang bersangkutan, apakah Anda menganggap ini sudah membolehkan Anda tidak berpuasa atau tidak," jelasnya. 

Oleh sebab itu, lanjut Quraish Shihab, bisa jadi ada orang yang pekerjaannya berat tapi masih mampu berpuasa. Quraish Shihab berkisah pada masa Nabi, saat bulan puasa berperang. Kemudian di Mesir saat melawan Israel menghantam garis pertahanan Farlev saat bulan puasa

Bahkan ada pemain bola profesional lari 1,5 jam namun mereka tetap berpuasa, enggan untuk membatalkan.

"Jadi beragama itu kembali kepada kita, bukan ambil ukuran orang lain. Agama memberi tuntunan-tuntunan umum dan dalam pelaksanannya dikembalikan pada kita," tukasnya.