Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Iqbal memberikan respon terait surat edaran dari Menteri Sekretaris Kabinet yang menyatakan larangan untuk berbuka puasa bersama bagi para menteri dan kepala daerah.
Dengan alasan penanganan Covid-19 ini, Iqbal menganggap kebijakan tersebut tidak konsisten dengan apa yang terlihat. Padahal, buka puasa bersama sendiri memiliki maksud positif di dalamnya.
Buka puasa jangan hanya dimaknai makan bersama saja, tetapi memiliki nilai-nilai spiritualitas yang dalam bagi sesama muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa. Apalagi di daerah buka puasa bersama sangat penting membangun sinergi dengan para tokoh dan ulama.
Padahal masjid sudah ramai serta konser-konser sudah ramai dan diperbolehkan sehingga menurut Iqbal, buka puasa bersama memberikan dampak yang positif kepada ASN dan pemerintah, saat buka puasa bersama akan terbangun silaturahim, kebersamaan, ceramah agama dan terbangun kepedulian dengan memberikan santunan.
"Ceramah Ramadan bisa memberikan pencerahan kepada ASN dan pejabat pemerintahan, apalagi saat ini lagi ramai isu pamer kemewahan. Ramadhan saat yang tepat mereka mendapat wejangan dan tausiyah," katanya.
Jangan sampai kebijakan ini menjadi dianggap diskriminatif, karena ummat beragama lain bebas melakukan kegiatan ibadah seperti acara buka bersama.
Baca Juga: PJ Gubernur DKI Ikuti Imbauan Jokowi untuk Tak Menggelar Buka Puasa Bersama
Iqbal berharap kebijakan ini segera di revisi agar Kementerian dan Lembaga serta kepala Daerah tetap bisa menyenggarakan buka puasa bersama sebagai sarana menyemarakan bulan Ramadhan.
Ramadan ini bulan penuh rahmat dan ampunan sudah selayaknya diberikan kesempatan untuk membangun kebersamaan bagi ummat Islam, salah satunya dengan buka puasa bersama.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024