Pendakwah Yahya Zainul Maarif alias Buya Yahya menerangkan pekerjaan yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat menjalankan ibadah puasa Ramadan.
Pasalnya, ada sejumlah pekerjaan berat yang seringkali membuat pelakunya tak mampu melanjutkan puasa hingga akhir.
Baca Juga: Penumpang KRL Boleh Buka Puasa di Kereta Selama Ramadan
Jika tidak ada lagi pekerjaan lain yang bisa menghidupi keluarga, maka pekerjaan tersebut tetap boleh dilakukan. Namun dengan catatan tak boleh membatalkannya sedari pagi.
“Itu tadi sesuai dengan pertanyaan bahwa jika tidak ada lagi kerjaan bagi dia untuk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga untuk sehari-hari, maka lanjutkan saja kerjaan itu,” terang Buya Yahya, dikutip dari Al Bahjah TV, Jumat (24/3/2023).
Namun, jika ada pilihan pekerjaan lain yang justru meringankan beban saat berpuasa, itu tepat untuk dijadikan pilihan. Sehingga, risiko batal juga semakin kecil.
“Kalau ada yang lain ya pilih saja yang lain, tidak boleh memilih yang membatalkan puasa, ada pilihannya, biarpun tidak lebih tapi asal cukup untuk makan sehari-hari ya wajib berpuasa,” terang Buya Yahya.
Di balik pekerjaan berat selama Ramadan, Buya Yahya mengatakan, rezeki yang diberikan Allah SWT tak pernah putus, sehingga tentu akan tetap ada rezki lain yang tak diduga-duga.
Baca Juga: Alasan Jokowi Larang Pejabat Gelar Acara Buka Puasa Bersama
“Di balik itu semua Allah tau tiba-tiba hari raya banjir rezeki, yang semula capek menjadi nggak capek,” tandasnya.
“Cuman kita banyak yang nggak yakin dengan Allah, kalau kita yakin dengan allah, maka alah dengan kita,” pungkas Buya Yahya.