Perppu Cipta Kerja baru saja disahkan. Dari tiga partai Koalisi Perubahan, hanya Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menolak pengesahan itu. Sementara NasDem berada di barisan orang yang setuju dengan pengesahan tersebut.
Pengamat politik Rocky Gerung mempertanyakan konsistensi NasDem. Padahal NasDem sudah mengusung Anies, seharusnya berkomitmen untuk melakukan perubahan.
Baca Juga: Koalisi Perubahan Deklarasi di Awal Ramadan, Penentuan Cawapres Anies Setelah Lebaran?
"Kita mau tagih dari awal NasDem mau ngapain. Kalau udah nyalonin Anies konsisten perubahan aja. Tolak aja UU Omnibus Law sebagai konsekuensi mengusung Anies. Ini yang konsisten tinggal PKS dan Demokrat," ujar Rocky Gerung, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Kamis (23/3/2023).
Padahal menurut Rocky Gerung, NasDem harusnya berada paling depan untuk menolak UU tersebut. Sikap NasDem seperti ini bukti bahwa NasDem bisa kapan saja melepas Anies.
"Zig zag tidak ada gunanya, kalau NasDem menolak (Perpu Cipta Kerja) ya sudah itu suatu hal yang diketahui Istana tapi justru karena NasDem menerima Omnibus Law, lalu kalkulasinya mengatakan NasDem tidak ingin di barisan perubahan," jelas Rocky Gerung.
Hal ini juga menunjukkan bahwa NasDem memang bukan pihak yang bersih.
"Sprindik itu mungkin di ujung dompetnya Pak Jokowi untuk diberitahukan pada KPK 'coba periksa nih yang sudah diucapkan NasDem, menteri-meneri yang ada di situ'" tukas Rocky Gerung.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024