Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengomentari hasil jajak pendapat Nusantara Strategic Network (NSN) yang tunjukkan daya elektoral Heru sebesar 22,5 persen jika maju sebagai calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2024. Dia merespon hal ini dengan lelucon.
"Ini saya jalannya maju nih," kata Heru saat ditemui Republika di Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan pada Selasa (21/3/2023).
Baca Juga: Ungguli Elektabilitas Ridwan Kamil dan Gibran, Heru Budi Jadi Cagub Unggulan Pilkada DKI 2024
Namun, saat ditanyai lagi kalau temuan survei di Jakarta elektabilitas Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono tertinggi. Ia hanya menjawab dengan senyum dan tawanya. "Tinggi saya 170 (centimeter) nih. Plat nomornya (mobil dinas) masih biasa,\" kata dia sambil menunjuk mobilnya.
Sebelumnya diketahui, Survei Nusantara Strategic Network (NSN) mengatakan elektabilitas Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mencapai 22,5 persen jika diusung sebagai calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2024.
"Heru Budi menjadi calon gubernur paling diunggulkan, bersaing dengan nama-nama yang tengah melejit, di antaranya Ridwan Kamil, Gibran Rakabuming Raka dan politisi PSI Grace Natalie. Heru yang saat ini menjabat Pj Gubernur berpeluang diusung partai-partai termasuk PDIP," kata Direktur Program NSN Riandi dalam hasil survei yang diterima Republika pada Selasa (21/3/2023).
Sebanyak 64,5 persen publik ibukota merasa puas terhadap kinerja Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Kepemimpinan Pj Heru Budi dinilai memberi harapan baru bagi warga Jakarta, setelah lima tahun stagnasi semasa Anies menjabat. "Hadirnya Heru memberikan angin segar dan optimisme baru bagi publik ibukota dengan melakukan sejumlah gebrakan," kata dia.
Sejumlah nama lain mengalami kenaikan signifikan adalah Ridwan Kamil sebesar 17,5 persen, Gibran Rakabuming Raka sebesar 10,3 persen dan Grace Natalie sebesar 7,0 persen.
Baca Juga: Survei NSN: PDIP, PSI Dan Golkar Tempati Peringkat Top 3 di DKI Jakarta
Selain itu, PDIP, PSI, dan Golkar menduduki posisi tiga besar partai politik di DKI Jakarta. Pada saat Anies Baswedan masih menjabat gubernur, PDIP dan PSI merupakan dua kekuatan oposisi yang paling lantang.
"Sebaliknya, setelah Heru menggantikan Anies, PDIP dan PSI kerap melontarkan pujian. Partai-partai lain yang sebelumnya menjadi pendukung Anies kini cenderung melunak terhadap Heru," kata dia.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024