Ketua Konferedasi Nasional Relawan Anies (KoReAn), Muhammad Ramli Rahim membongkar alasan di balik pencopotan Anies Baswedan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Ramli, Anies didepak dari kabinet Jokowi-Jusuf Kalla bukan karena kinerjanya buruk, tapi lebih kepada kebutuhan politik Presiden Jokowi kala itu yang ingin mengakomodir Muhammadiyah.
"Bukan karena kinerjanya. Justru kinerja Pak Anies bagus. Waktu itu Pak Jokowi butuh dukungan Muhammadiyah, kalau NU kan sudah. Muhammadiyah tidak meminta apa pun kecuali satu jabatan menteri saja dan harus di situ yakni Menteri Pendidikan. Sementara Anies kan sudah di situ," ungkap Ramli kepada fajar.co.id, jaringan Konten Jatim, di Makassar, Senin (20/3/2023).
Baca Juga: Sindir Kampanye Anies Sepi, Jhon Sitorus Sebut Bakal Ramai Jika Ada Iming-iming Rohani
Ramli menjelaskan kepentingan Muhammadiyah sebenarnya bukan hanya sekadar jabatan, tapi bagaimana lembaga-lembaga pendidikan Muhammadiyah bisa terayomi dengan baik oleh Kementerian.
Sebelum di-reshuffle, kata Ramli lagi, Anies terlebih dahulu dipanggil menghadap Presiden Jokowi guna mengabarkan pemberhentian tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, Anies juga sempat ditawarkan jabatan lain, tapi dengan tegas ia menolak tawaran tersebut.
"Jadi waktu itu Pak Jokowi sudah panggil Anies sebelum diganti. Anies sebenarnya ditanya, setelah ini Anies mau di mana. Termasuk Yuddy Chrisnandi (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) bersamaan itu ditanya mau ke mana? Kalau Yuddy jawab terserah Pak Presiden, saya ditugaskan ke mana saya siap. Kalau Anies cuma bilang Pak Presiden sudah mencukupkan, saya cukup sampai di sini," jelas Ramli yang tercatat sebagai mantan Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI).
Baca Juga: Safari Anies di Surabaya Terlihat Sepi, Loyalis Ganjar: Tanda Tidak Didukung Kelompok Rasional
Diketahui Anies sempat menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) masa pemerintahan Jokowi 2014-2019.
Ia dilantik jadi Mendikbud pada 27 Oktober 2014, kemudian dicopot dalam reshuffle kabinet jilid II, 27 Juli 2016.
Posisinya digantikan oleh kader Muhammadiyah, Muhadjir Effendy.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan