Menu


Fakta Ziarah Kubur: Mulai dari Adab sampai Doanya

Fakta Ziarah Kubur: Mulai dari Adab sampai Doanya

Kredit Foto: Antara/Fauzan

Konten Jatim, Jakarta -

Ziarah kubur dapat membuat kita ingat bahwa dunia hanyalah bagian dari perjalanan. Tradisi ini juga dapat meningkatkan iman, takwa, serta menjadi ajang introspeksi diri.

Banyak umat Islam yang melakukan ziarah kubur, utamanya menjelang bulan Ramadan. Oleh sebab itu, perlu diketahui berbagai fakta terkait ziarah kubur, seperti adab, hadits, hingga sederet doa-doanya.

Adab

Berikut adab-adab ziarah kubur, seperti dikutip dari buku ‘A-Z Ziarah Kubur dalam Islam’ oleh Firman Arifandi, dan ‘Kitab Doa-Doa Ketika Berziarah’ oleh Siti Nur Aidah.

Baca Juga: Keutamaan dalam Ziarah Kubur dan Hukum Melaksanakannya

1. Luruskan niat dan tujuan

Hal pertama yang harus dilakukan ialah meluruskan niat dan tujuan, yakni untuk mengingat kematian. Dalam hadits, ditunjukkan bakti kepada orang tua sekalipun telah tiada, ialah dengan menziarahi kuburnya.

Melalui hadits, para ulama pun memahami kebolehan menziarahi kubur orang non-muslim.

Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda: “Berziarahlah kalian ke kuburan, karena sesungguhnya hal itu dapat mengingatkan kalian pada kehidupan akhirat.” (HR. Ibnu Majah)

2. Mengucapkan salam kepada ahli kubur

Assalaamu 'alaa ahlid diyaar. (Riwayat Abu Bakar)

3. Tidak memakai alas kaki di sekitar pemakaman

4. Mendoakan ahli kubur

Baca Juga: Buya Yahya Berpesan Agar Tidak Menangis Berlebihan Saat Ziarah Kubur

Ada banyak doa-doa yang dapat dibaca selama ziarah. Diantaranya, ayat suci Alquran, shalawat, doa tahlil dan zikir.

5. Tidak mengucapkan ucapan buruk

6. Boleh menangis tetapi tidak boleh meratapi.

7. Tidak boleh duduk di atas kuburan.

Hukum

Mengutip NU Online, Rasulullah SAW mengizinkan ziarah kubur setelah sebelumnya melarangnya karena alasan iman umat muslim saat itu belum kuat sehingga dikhawatirkan timbul penyelewengan lain. 

Namun, alasan itu perlahan semakin tak kontekstual dan akhirnya ziarah pun diperbolehkan. 

Baca Juga: Buya Yahya: Ziarah Kubur Amat Dianjurkan Karena Mengingatkan Akan Akhirat

Hadits dari Buraidah diriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Saya pernah melarang berziarah kubur. Tapi sekarang Muhammad telah diberi izin untuk berziarah ke makam ibunya. Maka sekarang berziarahlah! Karena hal itu dapat mengingatkan kamu kepada akhirat.”  

Itulah hukum dasar diperbolehkannya ziarah kubur dengan alasan mengingatkan kepada akhirat atau ‘tazdkiratul akhirah’.

Doa-doa

Adapun saat melakukan ziarah kubur ke makam wali atau orang saleh, para ulama sering memanjatkan doa-doa berikut:

"Bismillaahirrahmaanirrahîm Salaamullaahi yaa saadah minar-Rahmaani yaghsyaakum Ibaadallaahi ji’naakum qashadnaakum thalabnaakum Tu'înuunaa tughîtsuunaa bihimmatikum wa jadwaakum Fa ahbuunaa wa a'thuunaa 'athaayaakum hadaayaakum Falaa khayyabtumuu dzannî fahaasyaakum wahaasyaakum Sa'idnaa idz ataynaakum wa fuznaa hîna zurnaakum Faquumuu wasyfa'uu fînaa ilaar-rahmaani mawlaakum 'Asaa nuhdzaa 'asaa nu'thaa mazaayaa min mazaayaakum 'Asaa nadzrah 'asaa rahmah taghsyaanaa wa taghsyaakum Salaamullaahi hayyaakum wa 'ainullaahi tar'aakum Wa shallaallaahu mawlaanaa wasallam maa atainaakum 'Alaal mukhtaari syaafi'înaa wa munqidzinaa wa iyyaakum."

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Wahai Tuanku, semoga salam Allah tetap tercurah padamu. Wahai hamba-hamba Allah, kami datang kepadamu. Kami bermaksud (bersentuhan dengan rohanimu) dan kami berharap (berkahmu).

“Untuk menolong kami, menyejukkan kami dengan siraman yang berasal darimu, sesuai dengan tekad dan pencapaianmu (selama ini). Maka cintailah dan berikanlah kepada kami hal-hal yang Allah berikan dan hadiahkan padamu.

“Jangan biarkan pengharapan ini sia-sia, jauhlah engkau semua (dari sifat tega menyia-nyiakan kami). Kami sangat beruntung datang di haribaanmu dan kami amat berbahagia dengan menziarahimu, maka bangkitlah dan syafaatilah kami bermohon pada Allah yang bersifat ar-Rahman, Tuanmu. 

Baca Juga: Apakah Ada Batasan Waktu Ziarah Kubur? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Mudah-mudahan kami diberi (Allah) keberuntungan dan diberi limpahan karunia yang selama ini dianugerahkan kepadamu.

“Mudah-mudahan kita dipandang dan dilimpahi rahmat yang akan menyelimuti kami dan engkau. Semoga engkau semakin dihidupkan dengan keselamatan (dari) Allah dan semoga pandangan Allah senantiasa menuntun engkau. 

“Mudah-mudahan rahmat Allah dan keselamatan semakin terlimpah kepada tuan kita, manusia pilihan yang mensyafaati dan menyelamatkan kita.”