Menu


Profil The Daddies, Legenda Berusia Senja yang Masih Berjaya

Profil The Daddies, Legenda Berusia Senja yang Masih Berjaya

Kredit Foto: PBSI

Konten Jatim, Depok -

Final All England 2023 yang dimenangkan pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto pada Minggu (19/3/2023), memiliki kisah lain yang banyak disorot banyak penggemar bulu tangkis. Mereka mengagumi pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang masih bisa bersaing kendati usianya yang tidak lagi muda.

The Daddies, julukan bagi kedua pasangan ini, melakoni 2 final All England dalam 2 tahun terakhir dan final ke-3 dalam 5 tahun terakhir. Padahal, masing-masing dari Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan sudah berusia 38 tahun dan 35 tahun pada 2023 ini.

Menyadur banyak sumber pada Senin (20/3/2023), berikut profil The Daddies yang dikagumi dan dijadikan banyak panutan oleh kalangan muda, khususnya penggemar dan atlet bulu tangkis.

Baca Juga: Perjalanan Fajar/Rian di All England 2023: Layak Jadi No. 1

Profil The Daddies

Sekilas Mengenai Hendra Setiawan

Hendra Setiawan lahir di Pemalang, Jawa Tengah pada 25 Agustus 1984. Tertarik dengan bulu tangkis karena melihat permainan sang ayah, dirinya memutuskan untuk berlatih bulu tangkis ketika masih berada di bangku SMP.

Karir senior Hendra Setiawan dimulai tahun 2002 setelah berpartner dengan Joko Riyadi ketika baru masuk usia 17 tahun. Namun, namanya baru melambung setahun berselang saat dirinya berpartner dengan Markis Kido.

Bersama partner pertamanya itu, keduanya hampir memenangkan seluruh kejuaraan bergengsi di bulu tangkis, mulai dari BWF World Championship, Asian Games, SEA Games dan tentunya, medali emas Olimpiade Beijing 2008.

Sekilas Mengenai Mohammad Ahsan

Mohammad Ahsan adalah pebulutangkis kelahiran Palembang, 7 September 1987. Memulai memegang raket sejak usia 5 tahun, dirinya dimasukkan ke sekolah atlet untuk membuka pintu karir sebagai pemain bulu tangkis. Debutnya dimulai pada 2005 lalu.

Partner pertamanya adalah Bona Septano. Mereka memenangkan sejumlah turnamen BWF Grand Prix seperti Philippines Open, Vietnam Open dan Indonesia Grand Prix Gold, kini berganti nama jadi Indonesia Masters. Namun, Mohammad Ahsan baru melejit bersama dengan partner barunya,Hendra Setiawan.

Baca Juga: 10 Fakta Menarik Final All England 2023: Ganda Putra Indonesia Digdaya

Terbentuknya Kerja Sama Hendra/Ahsan

Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan resmi berpasangan jadi ganda putra tahun 2012. Keputusan pemasangan keduanya ini menjadi awal perjalanan salah satu ganda putra terbaik di Indonesia.

Dalam kurun waktu 2012 sampai 2016, mereka meraih banyak medali emas di berbagai turnamen bergengsi seperti Asian Games 2014, BWF World Championship 2013 dan 2015, serta beberapa gelar turnamen bertajuk BWF Superseries seperti All England, Indonesia Open, China Open dan masih banyak lagi.

Keduanya sempat berpisah karena Hendra Setiawan memutuskan untuk pensiun dari tim nasional pada 2017. Saat itu, Mohammad Ahsan sempat dipasangkan dengan Rian Agung Saputro, namun belum sanggup menghasilkan permainan terbaik bersama pasangan lamanya.

Baca Juga: Menelisik Peluang Atlet Indonesia Juara All England 2023

Namun,di luar dugaan Hendra Setiawan memutuskan kembali berkiprah di bulu tangkis pada tahun 2018, dan akhirnya pasangan ini kembali terbentuk setelah sempat terpisah.

Baca Juga: Rekap All England 2023 Sejauh Ini: Masih Sisakan 8 Wakil!

Panggilan “The Daddies”

Sebutan “The Daddies” mulai menyebar luas di awal 2019. Ini dikarenakan perangai keduanya yang terlihat seperti bapak-bapak seperti umumnya dan sering mengunggah foto kedekatan mereka dengan keluarga di media sosial.

Di tahun 2019, usia Hendra/Ahsan masing-masing sudah mencapai 34 tahun dan 30 tahun. Namun, di luar dugaan mereka sanggup menembus posisi 2 dunia dan bahkan masih bisa juara All England, BWF World Championship dan BWF World Tour Final di tahun tersebut.

Gaya permainan The Daddies tidak lagi mengandalkan kecepatan dan kekuatan layaknya ketika masih muda, namun memakai peletakan bola yang akurat dan pertahanan rapat, masih mampu membuat banyak lawan-lawan mereka yang usianya terpaut jauh kesulitan menghadapinya.

Saat artikel dipublikasikan, keduanya masih sanggup masuk ke final beberapa turnamen bertajuk BWF World Tour. Meskipun tidak menang, tapi mereka membuktikan bahwa usia hanyalah angka. The Daddies sendiri berujar masih akan bermain jika memang masih sanggup.

Kedua sosok ini menjadi panutan banyak atlet muda karena sifatnya yang rendah hati, tenang dan tidak berlebihan.

Baca Juga: Profil Rudy Hartono, Legenda Indonesia yang Raih 8 Gelar All England 

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan