Indra Nuryadin, Direktur Eksekutif Lingkaran Suara Publik (LSP), memaparkan hasil survei yang dilakukan lembaganya tentang kemungkinan arah politik nasional 2024.
Di dalam rilisnya, Indra menyebut bahwa dari sekian tokoh nasional yang masuk ke dalam radar, Prabowo Subianto masih menempati posisi tertinggi. Baik dari segi popularitas, likeabilitas, maupun elektabilitas.
Baca Juga: Ini Alasan Megawati Mendukung Jokowi dalam Pilpres Sebelumnya
"Pada pertanyaan elektabilitas survei menemukan bahwa Prabowo semakin meningkat elektabilitasnya. Ada 33,4 persen publik yang mengaku memilihnya bila pemilihan Presiden dilaksanakan hari ini," kata Indra dalam rilis survei yang dilakukan secara dari di Jakarta, Sabtu (19/3).
Di bawah Prabowo Subianto, ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan di bawahnya lagi ada Anies Baswedan.
"Menyusul di belakangnya Ganjar Pranowo dengan 21,2 persen dan Anies secara konsisten berada di posisi ke-3 dengan persentase 20,4 persen," tuturnya.
Kemudian, Prabowo juga unggul dalam hal popularitas. Dia berada di posisi pertama dengan 97 persen, disusul Sandiaga Uno 89,1 persen, Ganjar Pranowo 89 persen, Anies Baswedan 89 persen, dan Ridwan Kamil 87,5 persen.
Di tingkat likeabilitas atau kedisukaan, Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu kembali menempati urutan pertama dengan raihan 87,8 persen.
Baca Juga: Ditanya Soal Isu Duet Prabowo-Ganjar, Puan Maharani Beri Respons Begini
Disusul Ganjar Pranowo 64,5 persen, Ridwan Kamil 61,7 persen, Anies Baswedan 60,2 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 60,2 persen.
Lantas apa yang menjadi faktor keunggulan Prabowo di urutan teratas tiga variabel tersebut? Indra bilang, salah satunya, adalah kinerja dari sosok Menteri Pertahanan itu.
"Kinerja Prabowo yang masih moncer di bidang pertahanan. Tak dipungkiri Jokowi pun sering tampil memberi penghargaan kepada Prabowo dengan hadir pada beberapa acara Kemhan," tuturnya.
Selain kinerja, hal ini juga dipengaruhi sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sering mengajaknya dalam kunjungan kerjanya.
"Endorsement Jokowi terhadap Prabowo semakin intens, terakhir Jokowi didampingi Prabowo melakukan kunker ke Kebumen didampingi juga Ganjar menimbulkan banyak spekulasi Pilpres dimana hal ini ditafsirkan akan menjadi pasangan Capres-Cawapres pilihan Jokowi," terang Indra.
Sementara faktor ketiga adalah penggalangan suara yang dilakukan oleh elemen relawan Jokowi, yakni Musyawarah Rakyat (Musra).
Prabowo disebut telahmasuk ke dalam radar mereka, sehingga namanya menjadi salah satu opsi yang didukung oleh pendukung Presiden Jokowi tersebut.
"Musra Relawan Projo di berbagai Provinsi memunculkan nama Prabowo sebagai pilihan utama capres," terangnya.
Yang terakhir, adalah pergeseran pendukung Jokowi yang sebelumnya mengarah ke Ganjar Pranowo ke Prabowo Subianto.
"Bergesernya dukungan organ relawan Jokowi yang mendukung Ganjar ke Prabowo dan terakhir semakin intensnya Prabowo menyapa tokoh-tokoh berpengaruh dan menyapa rakyat di basis-basis pemilihnya dulu semakin menaikkan keyakinan dan kepercayaan pilihan terhadap Prabowo," ungkap Indra.
Indra menyebut, potensi dukungan masyarakat kepada Prabowo Subianto diyakini akan semakin membesar. Hal ini dilihat dari potensi arah suara jika Pemilu 2024 berlangsung nanti.
Yakni suara pendukung Ganjar adalah para pemilih Jokowi di 2019. Sementara pendukung Anies adalah para pendukung Prabowo di pilpres yang sama.
"Bahwa elektabilitas Prabowo berpotensi besar untuk terus meningkat karena berhasil menyatukan pemilih ganjar dan pemilih Anies yang notabene adalah pemilih Jokowi dan Prabowo di 2014 dan 2019," papar Indra.
Jika di dalam simulasi berpasangan yang mempertandingkan tiga pasangan calon, Indra menyebut bahwa pasangan Prabowo-Ganjar merupakan pasangan Capres-Cawapres terkuat.
Bahkan, kata dia, pasangan Prabowo-Ganjar dinilai dapat keluar sebagai pemenang hanya dalam satu putaran saja karena pasangan calon ini mendapatkan keterpilihan 52,8 persen publik bila pemilu dilaksanakan hari ini.
"Pasangan ini merupakan pasangan paling ideal demi persatuan bangsa," ucap Indra.
Sementara untuk simulasi lain seperti Prabowo-erick, Prabowo-Khofifah masih di bawah 50 persen, sehingga berpotensi 2 putaran. Sementara Prabowo-Puan bahkan tidak lolos dalam putaran ke-2 pilpres.
"Temuan survei ini merupakan temuan saat survei dilaksanakan atau sementara. Masih cukup waktu bagi masing-masing parpol dan capres untuk meningkatkan elektabilitas demi keluar menjadi pemenang pada kontestasi pemilu 2024 mendatang," tandasnya.
Survei Lingkaran Suara Publik (LSP) dilakukan pada tanggal 1-10 Maret 2023 dengan 1230 responden dan margin of error +/- 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden tersebar secara proporsional di 38 Provinsi dengan kriteria responden adalah penduduk berusia 17 tahun keatas atau telah memiliki KTP.
Teknik sampel survei ini menggunakan multi-stage random sampling. Sementara pengumpulan data melalui wawancara tatap muka.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024