Menu


Ditanya Soal Isu Duet Prabowo-Ganjar, Puan Maharani Beri Respons Begini

Ditanya Soal Isu Duet Prabowo-Ganjar, Puan Maharani Beri Respons Begini

Kredit Foto: Instagram/Puan Maharani

Konten Jatim, Surabaya -

Ketua DPP PDIP, Puan Maharani buka suara terkait wacana dipasangkannya nama Ketua Umum (Ketum) Gerindra, Prabowo Subianto dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo

"Ya kita tunggu nanti keputusan dari ketua umum," kata Puan ketika ditemui usai meresmikan Graha Bung Karno di Klaten, Sabtu (18/3/2023). 

Baca Juga: Dipecat Jadi Guru usai Kritik Ridwan Kamil, Sabil Kini Diterima Menjadi Fotografer Dedi Mulyadi

Ditanya apakah Puan khawatir dengan berhembusnya wacana duet antara Prabowo-Ganjar, ia hanya mengatakan untuk bersabar. Sebab, keputusan ada di ketua umum.  "(Tidak khawatir?) Sabar, nunggu ketua umum," katanya. 

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Said Abdullah menanggapi kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ditemani oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Ia memaknai hal tersebut sebagai bagian kerja pemerintah untuk menyukseskan program kemandirian pangan nasional.

Baca Juga: Tanggapi Tudingan Anies, PKB: Ucapannya Sekadar Tuduhan, Ubah Konstitusi Ranahnya MPR

Program tersebut dinilai PDIP sangat penting. Sebab sebagian dari bahan pangan masyarakat saat ini berasal dari impor, padahal semua negara saat ini berkepentingan untuk mengamankan pasokan pangan masing-masing.

"Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo terkait peninjauan lapangan untuk program kemandirian pangan dilakukan di Jawa Tengah, otomatis Mas Ganjar sebagai Gubernur Jateng menjadi bagian dari kegiatan tersebut. Jadi kami tidak mau berpikiran lebih jauh menyangkut soal Pilpres 2024," ujar Said lewat keterangannya, Jumat (10/3/2023).

Agenda strategis saat ini, kata Said, adalah mengamankan kebutuhan pasokan pangan nasional di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu. DPR juga memberikan dukungan anggaran ketahanan pangan yang sangat besar pada tahun ini sebesar Rp 104,2 triliun.  

"Anggaran besar ini harus membuahkan hasil, sehingga kita bisa mengurangi kebutuhan pangan nasional melalui kegiatan impor pangan. Kami sangat mengapresiasi perhatian presiden dan para menterinya atas program ini, termasuk sinergi pemerintah daerah dalam mendukung program ini," ujar Said.

Baca Juga: Bela Guru Cirebon yang Dipecat, Refly Harun: Ridwan Kamil Baperan, Dibilang Maneh Kok Marah

"Jika sekadar politis dan pertanda, sesungguhnya bisa di Jakarta saja tidak perlu jauh sampai ke Kebumen," sambung Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR itu.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Republika.