Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengaku bangga karena banyak negara yang memuji demokrasi yang berlangsung di Indonesia.
Pasalnya, Prabowo Subianto mengungkapkan, banyak negara yang bingung karena dirinya bisa bergabung dengan Presiden Jokowi di pemerintahan meski menjadi rival di Pemilu 2014 dan Pemilu 2019.
Baca Juga: Bela Guru Cirebon yang Dipecat, Refly Harun: Ridwan Kamil Baperan, Dibilang Maneh Kok Marah
“Saya sebagaimana kalian mungkin ketahui, masa tidak tahu, tahu kan? Saya dulu rivalnya Pak Jokowi, tapi itulah, itulah, di situ bangsa lain, negara lain bingung lihat bangsa Indonesia, bingung, bagaimana bisa dua rival, dua tokoh kok begitu selesai pertandingan kok jadi satu,” kata Prabowo, Sabtu (18/3/2023).
Demokrasi tersebut, kemudian dibandingkan dengan negara Amerika Serikat yang merupakan tempat lahirnya demokrasi.
“Di negara lain sulit sulit, sampai sekarang di Amerika Serikat saja yang katanya mbahnya demokrasi, lahirnya demokrasi, sekarang dua partai besar kalau masuk ruangan katanya lihat-lihatan tidak mau duduk bersama,” tukasnya.
Baca Juga: Dipecat Jadi Guru usai Kritik Ridwan Kamil, Sabil Kini Diterima Menjadi Fotografer Dedi Mulyadi
Mantan Danjen Kopassus itu kemudian kembali mengungkapkan, dengan bergabung ke pemerintahan, membuat banyak negara ingin mencontoh gaya demokrasi yang dewasa itu.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024