Menu


Lantang Kritik Pemerintah lewat Pidato Politik, AHY Dinilai Tengah Naikkan Daya Tawar Kandidat Cawapres Anies

Lantang Kritik Pemerintah lewat Pidato Politik, AHY Dinilai Tengah Naikkan Daya Tawar Kandidat Cawapres Anies

Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja

Konten Jatim, Jakarta -

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) secara lantang keras mengkritik pemerintah Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato politiknya yang digelar di Tenis Indoor Senayan, Jakarta, belum lama ini.

Dalam pidatonya, AHY menyebut banyak uang negara digunakan hanya untuk proyek tak berguna dan tak berdampak bagi kehidupan rakyat kecil (wong cilik).

Menanggapi pernyataan AHY, analis politik sekaligus CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, menilai kritikan yang disampaikannya adalah untuk menaikkan daya tawar.

Terlebih daya tawar sebagai salah satu kandidat figur bakal calon wakil presiden untuk Anies Baswedan.

Baca Juga: Arsul Sani Ungkit Kasus Hambalang dan Century Era SBY, Anak Buah AHY: Wakil Ketua PPP Cuma Kelas BuzzeRp

"Menaikkan daya tawar AHY. Tampilnya AHY dengan berbagai narasi oposisi dan kritik pemerintah secara tidak langsung akan menaikkan daya tawar AHY sebagai salah satu kandidat calon wakil presiden yang pantas mendampingi Anies Rasyid Baswedan," kata Pangi kepada wartawan, Sabtu (18/3/2023).

Menurutnya, dengan menyampaikan pidato politik terlebih yang isinya kritikan terhadap pemerintah, AHY akan diuji atas setiap argumentasinya. Sehingga, kata dia, secara tidak langsung akan membuka level kualitas dan kapasitas AHY secara personal.

"Hal ini penting untuk menguji berbagai kriteria calon yang diinginkan oleh Anies sebagai pendampingnya, dengan kata lain partai Demokrat sedang menunjukkan kualitas dan kapasitas cawapres yang mereka ajukan," tuturnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, lewat pidato politiknya AHY juga sedang mengirim pesan kepada partai politik di Koalisi Perubahan untuk melakukan hal yang sama atau setidaknya kalau punya kandidat.

Baca Juga: AHY Sentil Rezim Jokowi, Arsul Sani: Penilaian yang Prematur

"Mari kita uji. Dengan demikian, AHY dianggap sosok yang paling representatif dan tepat mengisi posisi cawapres sebagai wajah perubahan," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyebut jika kekinian pemerintah tidak melakukan pengelolaan keuangan negara dengan baik. Menurutnya, banyak uang negara digunakan hanya untuk proyek tak berguna dan berdampak bagi kehidupan rakyat kecil.

Hal itu disampaikan AHY dalam pidato politiknya yang digelar di Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (14/3/2023).

"Masalahnya bukan hanya krisis global, persoalan ekonomi kita semakin rumit karena keuangan tidak dikelola dengan baik. Anggaran terlalu banyak digunakan untuk membiayai proyek-proyek mercusuar yang tidak banyak berdampak pada kehidupan wong cilik," kata AHY.

Baca Juga: Pidato Politik AHY Kritisi Rezim Jokowi, PPP: Terlalu Dini! Pemerintahan SBY Budiono Juga Patut Dikritisi

Ia mengatakan adanya proyek-proyek tersebut justru tidak berdampak pada rakyat yang masuk dalam kategori miskin dan tidak mampu.

Kemudian AHY juga menyingung persoalan utang negara. Menurutnya, utang negara bahkan kekinian dalam 8 tahun terakhir alami kenaikkan 3 kali lipat.

"Sementara itu, defisit anggaran coba ditutupi dengan utang pemerintah. Dalam 8 tahun terakhir ini, kenaikan utang pemeritnah mencapai 3 kali lipat," tuturnya.

Baca Juga: Cawapres Anies Belum Terbit, Pengamat Sebut Demokrat Berharap AHY Terpilih

Di tengah fakta adanya kenaikkan utang negara tersebut, kata AHY, masih ada pihak-pihak yang coba menutup-nutupinya.

"Lagi-lagi ada pihak yang berdalih bahwa rasio hutang masih aman," tuturnya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.



Berita Terkait