Pengamat politik dan ahli hukum tata negara, Refly Harun menyebut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) terlalu bawa perasaan atau baper terkait kritikan yang dilontarkan Muhammad Sabil Fadilah, seorang guru honorer SMK di Cirebon yang menyebutnya dengan panggilan 'maneh'.
Menurutnya, kritikan yang dilontarkan Sabil adalah bentuk hak berdemokrasi setiap warga negara, yang mana itu dilindungi dalam undang-undang.
"Padahal kalau menurut saya dari sisi hak berdemokrasi nggak salah dia, yang menerimanya aja baperan dibilang maneh kok marah," ujarnya dalam kanal YouTube Refly Harun, dikutip Konten Jatim pada Sabtu (18/3/2023).
Refly lantas membandingkan RK dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menurutnya sudah menerima segala macam cacian dan hinaan yang lebih parah.
"Orang presiden aja dikritik bahkan dicaci maki juga sering kok," sambungnya.
Kritikan tersebut, paparnya, seharusnya dapat menjadi ajang latihan bagi Ridwan Kamil untuk menjadi pemimpin yang tangguh di masa depan.
Dirinya membela Sabil yang menurutnya sudah ada pada koridor yang benar, yakni mengkritik calon-calon pemimpin mendatang.
"Tapi sorry to say, kita harus keras di awal terhadap calon-calon pemimpin," ucap alumnus Universitas Gadjah Mada ini.
"Jangan sampai kemudian mereka seperti pemimpin dalam telenovela, hanya bagus pencitraannya tapi begitu dikritik sedikit langsung blingsatan, langsung menggunakan kekuatannya untuk memberikan sanksi kepada orang yang mengkritiknya, gawat kalau begitu," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, polemik ini bermula saat Sabil mengomentari unggahan Instagram Ridwan Kamil yang memperlihatkan Gubernur Jawa Barat itu tengah melakukan zoom bersma sejumlah siswa SMPN 3 Kota Tasikmalaya, belum lama ini.
Dalam unggahannya, Ridwan Kamil memakai jas kuning memberi apresiasi siswa karena patungan untuk membeli sepatu kepada teman sekelasnya.
Sabil pun mengaku secara spontan saja menulis komentar yang dianggap 'kasar' karena menggunakan kata maneh (bahasa sunda, artinya kamu, dan biasa digunakan kepada lawan bicara maksimal sebaya dan konteksnya bisa tidak sopan).
"Dalam zoom ini, maneh teh keur (Anda itu lagi) jadi Gubernur Jabar atau kader partai, atau pribadi?" tulis Sabil.
Tak lama berselang, komentar Sabil dibalas Ridwan Kamil. RK juga menyematkan komentar Sabil, sehingga isi komentar Sabil jadi urutan teratas pada saat itu.
"Ceuk maneh kumaha (menurut kamu gimana?)," jawab Ridwan Kamil.
Imbas komentar tersebut, Sabil mengaku langsung dipecat sebagai Guru SMK Telkom Sekar Kemuning, Kota Cirebon, Jawa Barat.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan