Ketua Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengatakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sedang mempertimbangkan partai-partai muslim untuk diajak berkoalisi. Bukan tidak mungkin partai berlogo kepala banteng itu memilih kader partai Islam sebagai calon presiden.
"Bisa saja PDIP merekrut pasangan calon presiden dari partai-partai Islam, dan itu terbuka bagi tokoh-tokoh yang ada dari partai-partai Islam yang sekarang," ujar Yusril di Kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis (16/3).
Baca Juga: Yusril Ihza Mahendra Nilai Koalisi Gerindra-PKB Solid namun Kuncinya Tetap di PDIP
PDIP diyakininya akan melakukan kerja sama politik dengan partai lain, meskipun mereka sudah memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen. Partai berlambang kepala banteng itu tetap akan mempertimbangkan partai-partai Islam.
Ia berkaca pada Pilpres 2004, saat Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri menggandeng mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ahmad Hasyim Muzadi. Pola yang sama terjadi pada Pilpres 2019, ketika memasangkan Joko Widodo dengan KH Ma'ruf Amin.
Yusril sendiri mengamini bahwa peta koalisi jelang Pilpres 2024 masih sangat cair dan dinamis. Menurutnya, semua partai politik masih menunggu sikap dari PDIP, khususnya terkait capres yang akan diusung. "PDIP itu yang memegang suara terbanyak di DPR kita sekarang, kemudian juga PDIP juga sedang memerintah sekarang. Oleh karena itu keputusan dari PDIP itu akan mendorong terbentuknya koalisi yang lain," ujar Yusril.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan