Pimpinan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) mengumumkan bahwa arah peperangan oleh jaringan teroris saat ini berubah secara signifikan.
Mereka, kata boy, berusaha masuk dalam kontestasi Pemilu 2024 dengan berbagai cara dan meminimalisir cara lama.
Baca Juga: Kemendagri: Pemilu Dinyatakan Jika Sudah Memenuhi 4 Kriteria Ini
“Sudah ada perubahan strategi dari peluru ke kotak suara. Ini adalah salah satu siasat jaringan-jaringan yang terafiliasi termasuk kelompok intoleran untuk bisa menjadi bagian dalam pesta demokrasi untuk masuk ke dalam pesta demokrasi kita,” kata Boy Rafli dalam keterangannya yang dikutip fajar.co.id, Jumat (17/3/2023).
Boy kemudian meelompok teroris tersebut bahkan telah membentuk suatu partai dan mencoba mendaftar sebagai peserta Pemilu. Namun, partai yang tidak disebutkan namanya itu justru tidak lolos dari verifikasi.
“Ada partai-partai tertentu yang diindikasikan bahwa calon-calon pengurusnya ada afiliasi ke kelompok-kelompok jaringan teroris. Satu partai. Tapi saya lihat daftarnya tidak masuk,” ungkapnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024