Seorang guru honorer dikabarkan dipecat oleh Yayasan tempatnya mengajar setelah berkomentar dengan kata maneh diunggahan Instagram Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Pemecatan karena penggunaan bahasa yang kasar ini menarik perhatian banyak pihak dan tak sedikit yang merasa bahwa Ridwan Kamil alias Kang Emil cukup keterlaluan.
Salah satu yang menganggap demikian adalah Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli.
Romli menilai bahwa Kang Emil terlalu bawa perasaan atau baper hanya karena dikomentari dengan bahasa yang cukup kasar di pandangan orang bersuku Sunda.
Namun, guru yang bernama Sabil Fadhilah itu tak hanya menggunakan kata maneh, tetapi membuat pertanyaan yang Romli anggap ikut menyentil gubernur itu.
Menurut Romli sendiri, pertanyaan dari Sabil sama sekali tak mengandung kesalahan apa pun sehingga kemungkinan besar ketidaksukaan Kang Emil berasa dari rasa bapernya.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO