Seorang guru honorer bernama Muhammad Sabil diberhentikan dari sekolahnya setelah mengkritik Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan kata-kata yang dianggap tidak sopan.
Menurut guru honorer asal Cirebon ini, kritik yang dia lontarkan di Instagram itu hanya mempertanyakan kapasitas kedatangan Ridwan Kamil dalam acara pertemuan virtual antara guru dan murid di SMP wilayah Tasikmalaya. Apakah sebagai gubernur atau sebagai kader partai.
"Karena pada tayangan itu Kang Emil secara tidak langsung membawa simbol partai politik tertentu dengan warna kuning. Seperti yang sering banyak dilihat di media juga 2 bulan terakhir ini Kang Emil sering menggunakan jas bewarna kuning," ungkap Sabil dalam acara Kompas Petang di kanal Youtube Kompas TV.
Sabil menganggap bahwa penggunaan jaket kuning ini merupakan salah satu bentuk implementasi politik praktis. Padahal. menurut pemahamannya, politik praktis itu dilarang digunakan di lingkungan sekolah.
"Gitu sih yang mendasari komplainnya. Kalau pun penggunaan kata maneh, ya seperti yang sudah diberitakan maksud saya bukan berarti tidak sopan ya. Karena yang saya ketahui Kang Emil orangnya someah dan friendly gitu," jelasnya.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO