Survei Nusantara Strategic Network (NSN) merilis hasil elektabilitas tokoh yang digadang-gadang bakal berlaga di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2024. Hasilnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono meraih elektabilitas tertinggi, yakni 22,5 persen.
Heru Budi mengungguli tiga tokoh lainnya, di antaranya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK), Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka dan Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie.
"Heru Budi menjadi calon gubernur paling diunggulkan, bersaing dengan nama-nama yang tengah melejit, di antaranya RK, Gibran, dan politisi PSI Grace Natalie," ucap Direktur Program NSN Riandi, Kamis (16/3/2023).
Riandi mengatakan elektabilitas Ridwan Kamil mengalami kenaikan, yakni 17,5 persen. Begitu juga Gibran Rakabuming Raka (10,3 persen), dan Grace Natalie (7,0 persen).
Pada survei sebelumnya, posisi unggulan masih diduduki Menteri Sosial Tri Rismaharini. Risma merupakan salah satu tokoh yang diunggulkan PDIP untuk melawan gubernur dan wakil gubernur petahana saat itu.
Riandi mengatakan, sebetulnya eks Gubernur Anies Baswedan masih mempunyai kesempatan kembali berlaga di Pilkada DKI Jakarta 2024. Tetapi kini peta politiknya sudah jauh berubah.
"Publik Ibu Kota bahkan mungkin tidak berpikir lagi bahwa Anies akan kembali maju sebagai cagub di Jakarta," ucap Riandi.
Di sisi lain, menurut Riandi, elektabilitas Ridwan Kamil yang cukup tinggi di DKI Jakarta ditopang keputusannya masuk menjadi kader Golkar.
Baca Juga: Dirut Transjakarta Pilihannya Terseret Kasus Korupsi Bansos, Ini Komentar Heru Budi
Selain berpotensi diusung sebagai calon wakil presiden (cawapres), RK mungkin maju periode kedua di Jawa Barat atau pindah ke DKI Jakarta.
"Peluang serupa dimiliki Gibran, selain berpeluang maju ke Pilkada DKI Jakarta juga mungkin ke Pilkada Jawa Tengah atau periode kedua di Solo," ujar Riandi.
Nama-nama lain adalah Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto (1,5 persen), Bupati Tangerang dan Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar (1,3 persen), dan anggota DPR dari NasDem Ahmad Sahroni (1,0 persen).
"Seperti halnya RK dan Gibran, nama-nama seperti Bima Arya berpeluang maju ke Jawa Barat," kata Riandi.
Survei Nusantara Strategic Network (NSN) dilakukan pada 21-28 Februari 2023 dengan 400 responden mewakili seluruh wilayah di DKI Jakarta.
Metode survei adalah multistage random sampling. Margin of error survei kurang lebih 4,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO