Menu


Selama Ini 'Bersembunyi', Dia lah Satu-satunya Orang yang Bisa Mengungkap Misteri di Balik Insiden Berdarah 8 Juli di Rumdin Ferdy Sambo

Selama Ini 'Bersembunyi', Dia lah Satu-satunya Orang yang Bisa Mengungkap Misteri di Balik Insiden Berdarah 8 Juli di Rumdin Ferdy Sambo

Kredit Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc

Konten Jatim, Jakarta -

Sudah hampir sebulan kasus polisi tembak bergulir ke publik.

Meski kasus mulai menemui titik terang perihal kronologi kejadian berdasarkan rekaman CCTV, tetap saja ada satu hal yang masih jadi misteri hingga saat ini.

Misteri tersebut adalah apa yang membuat Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J sampai berani melecehkan Putri Candrawathi, istri Irjen Ferdy Sambo yang notabene komandannya sendiri.

Baca Juga: Brigadir J Masih Biasa-biasa aja Pas di Rumah Pribadi Sambo, Kenapa Jadi Buas saat di Rumah Dinas, Jangan-jangan Ucapan Mbak Rara Benar...

Pertanyaan tersebut makin susah terjawab karena di lokasi kejadian tidak ada CCTV yang merekam kondisi, situasi, dan aktivitas orang-orang di rumah dinas sebelum kejadian.

Yosua sudah tiada, adapun lawan baku tembaknya, Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E, tidak berada di dekat Yosua maupun Putri saat dugaan pelecehan terjadi.



Menurut Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, satu-satunya orang yang bisa menguak apa yang sebenarnya terjadi sebelum insiden berdarah 8 Juli di rumah dinas Sambo adalah sang nyonya rumah, yakni Putri Candrawathi sendiri.

"Hanya Putri Candrawathi yang mengetahui apakah ada pelecehan seksual hingga tembak-menembak," kata Taufan pada Selasa (2/8/2022).


Hingga kini, Putri belum pernah muncul ke publik.

Komisioner Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) sudah pernah menemuinya pada Sabtu (16/7/2022). Namun, LPSK hanya bisa sekedar menemui.

Kondisi Putri yang disebut-sebut masih terguncang membuat komisioner LPSK kesulitan untuk menggali keterangan darinya.

Baca Juga: Kaget! Berkaca dari Cerita Tukang Kebun, Bisa Jadi Memang Ada Upaya Brigadir J untuk Melecehkan Istri Irjen Ferdy Sambo

Wakil Ketua LPSK Susilaningtyas mengatakan, Putri belum bisa melakukan aktivitas normal. Saat ditemui, ia hanya terus menangis.

“Kami ajak ngobrol, tapi tidak bisa. Jadi kami tunggu dulu sampai bisa. Tapi setelah 45 menit, beliau masih belum bisa bicara," kata Susilaningtyas beberapa waktu lalu.

Putri diketahui sudah mengajukan permohonan perlindungan ke LPSK. Namun, kondisi yang kini ia alami membuat lenbaga tersebut belum bisa memproses permintaan tersebut.

Menurut Susi, pihaknya harus terlebih dulu meminta keterangan dari pemohon sebelum membuat risalah yang diajukan ke rapat paripurna.

Tujuh pimpinan LPSK kemudian akan berembuk untuk menentukan layak tidaknya pemohon menjadi pihak yang dilindungi LPSK.

Baca Juga: Terungkap, Inilah Identitas 8 Ajudan 'Skuad Baru' Irjen Ferdy Sambo Lengkap dengan Pangkatnya, Sudah Termasuk Yosua dan Richard

Jadi, tanpa ada keterangan seputar apa yang sebenarnya terjadi pada 8 Juli lalu, sulit bagi LPSK untuk memenuhi permintaan Putri.

“Kalau misalnya sampai 1 bulan tidak ada progres dan tidak ada inisiatif dari pemohon untuk memberi informasi, ya kami segera putuskan,” kata Ketua LPSK Hasto Atmojo.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024