Secara kalkulasi politik, memasangkan tokoh representasi dari wilayah barat dan timur Indonesia pada Pemilihan Presiden terbukti jitu. Pilpres 2004 dan 2014 jadi bukti yang tak bisa dibantah.
Pada Pilpres 2004, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK). Mereka menang.
Satu dekade kemudian pada 2019, JK kembali maju digelanggang Pilres mendampingi Joko Widodo. Hasilnya sama, menang.
Baca Juga: Bertemu Surya Paloh, Luhut Dinilai Beri ‘Ancaman’ untuk Tinggalkan Anies
Ketua Dewan Perwakilan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulawesi Selatan (Sulsel), M Amri Arsyid menyebut potensi penggabungan dua tokoh dari barat dan timur berpeluang kembali terjadi di Pilpres 2024 mendatang.
“Istilahnya, secara hitungan politik bisa jadi perwakilan di Indonesia Timur akan menjadi jawaban atau solusi untuk jadi pasangan kokoh dan kuat untuk membawa Indonesia lebih baik,” ungkapnya, dikutip dari kanal YouTube Catatan Jurnalis Sukriansyah, Kamis (16/3/2023).
Meski Indonesia Timur cakupannya luas, dari Sulawesi, Maluku, Papua, Kalimantan, hingga Bali, ia mengaku memang tak banyak tokoh yang mencuat.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024