Menu


1 Jam Berbincang dengan Jokowi, OSO: Hanya Bicara Santai

1 Jam Berbincang dengan Jokowi, OSO: Hanya Bicara Santai

Kredit Foto: Suara.com/Bagaskara

Konten Jatim, Jakarta -

Di tengah isu reshuffle pemerintah, muncul pimpinan partai politik, yakni pimpinan Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO), yang diundang ke Istana Negara oleh Presiden Jokowi. Sekitar satu jam mantan ketua DPD itu bertemu dengan Jokowi. Apakah ini terkait dengan reshuffle? OSO menjawab tidak ada pembicaraan serius. 

OSO tiba di Istana Negara pukul 10.30 WIB. Usai 1 jam, OSO kemudian keluar dan meladeni pertanyaan awak media.

Baca Juga: OSO: Wiranto Merusak Hanura

Bahas apa Pak? Eks Wakil Ketua MPR mengaku, tidak ada yang serius dalam pertemuannya dengan Jokowi selama 1 jam. Bahkan, lebih banyak bercandanya.

“Ketawa ngakak ngikik saja. Ketawa ngakak ngikik. Kan saya kalau ketemu Presiden begitu saja. Nggak ada yang penting,” jawab OSO sambil tertawa.

Ketua Umum Gebu Minang itu menuturkan, pertemuan dengan Jokowi memang sudah lama diagendakan. Tidak terkait dengan isu reshuffle yang saat ini mulai rame usai Zainuddin Amali mundur dari Menpora.

“Nggak ada yang dibicarakan yang menyangkut masalah-masalah apalah. Yang kebetulan sudah janji lama baru ketemu,” OSO.

Ada tawaran jadi menteri? Menjawab itu, OSO tertawa. “Tawaran apa ya? Tawaran? Oh iya ada tawaran buka puasa. Hahaha mantap ya. Nanti saya kasih undang buka puasa,” selorohnya.

Baca Juga: Bang Oso: Saya Ngak Mau Kejebak Sama Fasilitas-Fasilitas yang Bisa Hilang Kapan Saja

Namun, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno tidak yakin, pertemuan Jokowi dengan OSO yang merupakan tokoh politik senior sekaligus pimpinan partai anggota koalisi hanya sekedar temu kangen doang. Meski terlihat hanya silaturahmi, dia yakin ada masalah politik yang dibahas kedua tokoh tersebut.

“Pastinya banyak hal yang dibicarakan, salah satunya soal Pemilu. Apapun judulnya, Hanura partai pendukung Jokowi. Jelang Pemilu 2024 butuh input dan penyegaran semangat hadapi Pemilu,” kata Adi.

Lagipula, Adi memandang Hanura memiliki jejaring politik penting bagi pemenangan dalam sistem pemilihan presiden langsung. “Keberadaan Hanura tidak bisa diabaikan. Sedikit banyak suaranya pasti penting untuk nambah suara,” pungkasnya.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Rakyat Merdeka.