Menu


Bagaimana Fastabiqul Khairat ‘Berlomba dalam Kebaikan’ Diperintahkan?

Bagaimana Fastabiqul Khairat ‘Berlomba dalam Kebaikan’ Diperintahkan?

Kredit Foto: Unsplash/Milada Vigerova

Konten Jatim, Jakarta -

Fastabiqul khairat ialah berlomba dalam berbuat kebaikan. Dalam Islam, Allah SWT berfirman tentang ini. Namun, bagaimana persisnya fastabiqul khairat diperintahkan?

Kita kerap melihat sebagian orang begitu menggebu-gebu meraih cita-cita dunia. Seharusnya, seorang muslim jauh lebih bersemangat dalam menjalani kebaikan alias fastabiqul khairat. Nabi Muhammad SAW bersabda:

احْرِصْ علَى ما يَنْفَعُكَ

“Bersemangatlah dalam menggapai hal yang bermanfaat untukmu.” (HR. Muslim no. 2664)

Baca Juga: Apa itu Fastabiqul Khairat? Ini Resep Berlomba dalam Kebaikan

Apa yang dimaksud bersemangat dalam hal ini? Mengutip Muslim.or.id, indikasinya ialah tak menunda-nunda dalam melakukan kebaikan. Allah SWT berfirman:

وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka, berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. 

Baca Juga: Begini Dalil Perintah untuk Birrul Walidain dalam Islam

“Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah: 148)

Ditambah, Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy menjelaskan rahimahullah menjelaskan, perintah berlomba dalam kebaikan ini levelnya berada di atas perintah melakukan kebaikan. Pasalnya, berlomba di sini mencakup mengerjakan, menyempurnakan, dan berusaha mengerjakannya sebaik mungkin.

Ini juga bermaksud bersegera terhadap sebuah kebaikan. Jika seseorang gemar berlomba dalam melakukan kebaikan, ia akan mendapat kesempatan menjadi golongan yang lebih dahulu ke surga dan punya kedudukan yang lebih tinggi di akhirat kelak.

Dalam ayat lain, Allah juga menyifati orang-orang mukmin sebagai orang yang bersegera dan berlomba dalam kebaikan:

Baca Juga: Dalil Mengenai Zuhud dan Alasan Kenapa Umat Muslim Dianjurkan Mengikutinya

وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَىٰ رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ (60)  أُولَٰئِكَ يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ (61)

“Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka. 

“Mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya.” (QS. Al-Mukminun: 60-61)

Terkait dalil tersebut, Syaikh Abdurrahman pun menyebut obsesi orang yang bersegera mengerjakan kebaikan ialah setiap perbuatan yang bisa mendekatkan diri kepada Allah. Mereka hanya berharap bebas dari siksa neraka.

Mereka melihat orang-orang terpilih Allah telah jauh melampaui mereka, maka mereka bersegera melakukan kebajikan dan berusaha sedekat mungkin dengan Rabb mereka. Hal ini berlaku di seluruh bentuk ibadah, baik yang wajib maupun sunnah.

Adapun, semangat mengerjakan kebaikan atau fastabiqul khairat ini tak boleh padam di tengah jalan atau ditunda-tunda. Rasulullah SAW. bersabda:

Baca Juga: Hukum Pernikahan Beda Agama Menurut Islam Beserta Dalilnya

بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِى كَافِرًا وَيُمْسِى مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ أَحَدُهُمْ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا

“Bersegeralah mengerjakan kebaikan sebelum datangnya fitnah yang seperti gelapnya malam. Sehingga ada di antara orang-orang yang paginya beriman, sore harinya telah kufur. 

“Atau sebaliknya, di sore hari ia beriman, kemudian kufur di esok paginya. Mereka menukar agama mereka dengan perbendaharaan dunia.” (HR. Ahmad no. 8017 dan Muslim no. 118)