Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Kamhar Lakumani, mengatakan bahwa koalisi bersama Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) solid. Meski diakui ada gangguan-gangguan agar kerja sama politik tersebut tak terealisasi.
"Itu (gangguan) tentu sedari awal sudah disadari bersama, karena konsekuensi ketika koalisi ini sebagai bentuk kerja sama yang terbangun dari oposisi," ujar Kamhar, mengutip Republika, Rabu (15/3/2023).
Baca Juga: Elite Demokrat Ngaku Koalisi Perubahan Masih Digoda: Ada yang Ingin Menggagalkan
"Pasti akan selalu ada upaya-upaya dari pihak-pihak yang menjadi bagian dari kelanjutan yang ada sekarang ini untuk menggagalkan itu," sambungnya.
Kendati demikian, Partai Demokrat, Partai Nasdem, dan PKS sudah siap dengan potensi gangguan tersebut. Namun, pimpinan ketiga partai politik sudah menyatakan komitmennya untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).
"Alhamdulillah di level pimpinan, kesadaran ini ada dan ini tentu yang menjadi semacam mekanisme pertahanan diri dari komunikasi lintas partai. Untuk menjaga diri agar tetap konsisten," ujar Kamhar.
Ia juga menanggapi pertemuan antara Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Menteri Koordinator Bidan Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Menurutnya, pertemuan tersebut tak dianggapnya sebagai gangguan terhadap Koalisi Perubahan.
"Itu lebih kami memandang karena Nasdem masih merupakan bagian dari koalisi pemerintah saat ini. Tentu komunikasi dan koordinasi dengan elite-elite pemerintahan menjadi sebuah keniscayaan dan wajar-wajar saja," ujar Kamhar.
Diketahui, Luhut menemui Surya Paloh di Kantor DPP Partai Nasdem pada Selasa 14 Maret 2023 siang. Pertemuan itu berlangsung dalam sebuah makan siang, yang membahas sejumlah isu kebangsaan.
"Bicara masalah kebanggsaan. Menjaga keutuhan NKRI," ujar Ketua DPP Partai Nasdem, Charles Meikiyansyah saat dikonfirmasi.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024