Wakil Ketua Komisi VI DPR Herman Khaeron meyakini bahwa kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang pada 3 Maret lalu terjadi karena kelalaian.
Ia pun menjelaskan bahwa permasalahan ini berbeda dari sekadar bencana atau bahkan kecelakaan belaka jika dilihat dari panjangnya permasalahan tersebut.
"Menurut saya ini kelalaian. Kelalaian itu berbeda dengan kecalakaan yang tidak disengaja atau bencana," kata Herman dalam rapat bersama Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina di Kompleks Senayan, Parlemen, Jakarta Pusat, Selasa (14/3/2023).
Baca Juga: PSI Dituding Numpang Popularitas Anies Lewat Kebakaran Depo Plumpang
Kebakaran itu bukan pertama kali terjadi di Jakarta Utara, tetapi sudah berulang kali terminal bahan bakar pengisian miliki Pertamina yang tersebar di bebrapa daerah dilahap si jago merah.
"Sebetulnya bisa diprediksi. Dalam pemikiran kami di Fraksi bukan sekali ini terjadi kebakaran yang terjadi di Pertamina. Tetapi kami sudah mendalami betul sudah berapa kali terjadi, dari sini kami belajar," ujarnya.
Dalam kesempatan rapat itu, Dirut Pertamina Nicke Widyawati mengungkap kronologi terjadinya kebakaran Depo Plumpang.
"Insiden itu ada di mana? Kita lihat A orange di pojok kanan atas, pas di belokan, di situ. Bukan di tangkinya, tapi di pipa di situ. Kalau dilihat ada pipa yang masuk ke dalam tangki tersebut. Nah di pipa inlet itulah yang terjadi kebakaran," ujarnya.
Namun, Nicke belum bisa merinci penyebab terjadinya kebakaran. Dia mengatakan pihaknya bersama TNI-Polri dan pihak terkait sedang melakukan investigasi penyebab kebakaran tersebut.
Baca Juga: PSI Sibuk Salahkan Anies atas Kebakaran Plumpang, Relawan: Mereka Lagi Menumpang Popularitas
Dia berjanji bakal menyampaikan hasil investigasi tersebut secara transparan kepada publik apabila semua data-data dan penyebab kebakaran sudah diketahui.
"Penyebab kebakaran ini masih dilakukan investigasi terdiri dari Aparat Penegak Hukum, Dirjen Migas RI, dan juga tim Pertamina. Hasil investigasi belum selesai, belum keluar. Jika sudah ada kami sampaikan di forum lain secara transparan," ungkapnya.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO