Yang menjadi perhatian khusus adalah kehadiran Pimpinan Gerindra Prabowo Subianto bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat kegiatan panen raya bersama Presiden Jokowi di Kebumen, Jawa Tengah pada 9 Maret 2023.
Menurut Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat, pertemuan ketiga figur ini memiliki konteks sebagai politik pangan saja. Ganjar hadir dalam kapasitasnya sebagai Gubernur Jawa Tengah, sedangkan Prabowo hadir sebagai Menteri Pertahanan yang bertugas menjaga ketahanan pangan.
Baca Juga: Ganjar atau Prabowo, Siapa Capres Ideal? Ini Jawaban Jokowi
"Pak Jokowi ingin menunjukkan inilah politik sistem ketatanegaraan kita di mana Gubernur itu adalah kepanjangan tangan dari pemerintah pusat. Beliau ingin menunjukkan sinergi harus antara pemerintah pusat dalam hal ini Presiden kemudian Pak Ganjar sebagai Gubernur dan Prabowo sebagai pembantunya Presiden," ungkap Djarot dalam acara Political Show di kanal Youtube CNN Indonesia.
Hal ini membuat Djarot menyatakan bahwa konteks pertemuan ini jangan diartikan macam-macam. Dia juga berkata bahwa pemasangan kedua figur ini tidak dilakukan oleh orang yang memiliki kewenangan dalam hal tersebut.
"Yang berhak menentukan dan mengusulkan pasangan calon itu siapa? Presiden Jokowi tidak berhak. Pak Presiden berkali-kali menyampaikan ketika ditanya lho itu yang mengusulkan itu ketua umum partai politik. Jadi dalam konteks seperti itu," tuturnya.
Djarot juga menyatakan bahwa partai dari Prabowo dan Ganjar, yakni Gerindra dan PDIP, memiliki sistemnya masing-masing untuk memasangkan dan mengusungkan capres dan cawapres ini.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024