Menu


Pengamat Apresiasi Sikap Zainudin Amali untuk Mundur sebagai Menpora dan Fokus Satu Jabatan

Pengamat Apresiasi Sikap Zainudin Amali untuk Mundur sebagai Menpora dan Fokus Satu Jabatan

Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar

Konten Jatim, Jakarta -

Pengamat politik Ujang Komarudin mengapresiasi sikap Zainudin Amali menjunjung etika dalam mengemban jabatan publik. Hal itu dinyatakan Ujang sebagai tanggapan keputusan Amali yang memilih mundur dari jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora)

"Saya kira ini sikap yang luar biasa, mengutamakan etika dalam mengemban jabatan publik," katanya, mengutip Suara.com, Selasa (14/3/2023).

Baca Juga: Zainudin Amali Resmi Mundur Sebagai Menpora Setelah Surat Pengunduran Dirinya Diterima Jokowi

Zainudin Amali diketahui mundur dari kursi Menpora karena ingin mengurus sepak bola. Sementara itu, jabatan Menpora harus mengurus semua cabang olahraga tanpa kecuali.

Tidak etis jika hanya fokus mengurusi satu cabang olahraga jika ia juga menjabat sebagai Menpora. Keputusannya itu juga menjaga supaya tidak terjadi konflik kepentingan.

Ujang mengatakan bahwa sesungguhnya posisi Menpora dan Wakil Ketua Umum PSSI bisa berjalan bersama selagi bisa membagi waktu. Bahkan, Zainudin Amali sudah diizinkan Presiden Joko Widodo.

Namun, Zainudin Amali ternyata memilih untuk tidak melakukan rangkap jabatan.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini melihat bahwa Amali ingin menunjukkan etika politik yang harus dijunjung pejabat publik.

Selain itu, Amali juga ingin memperlihatkan bahwa mengabdi kepada bangsa dan negara tidak harus melihat tinggi rendahnya jabatan tersebut.

Bagi kalangan umum akan melihat tidak masuk akal seseorang mundur dari jabatan menteri untuk menjadi Waketum PSSI yang jabatannya lebih di bawah.

"Pak Amali ini menjadi contoh etika politik pejabat, yang memilih fokus di salah satu jabatan ketika diberikan dua jabatan sekaligus," ujarnya.

Akademisi Universitas Al-Azhar Indonesia itu berharap semakin banyak politisi, pejabat, dan birokrat yang mengikuti jejak Amali, tidak rakus dengan merangkap jabatan.

"Itu yang diharapkan masyarakat. Apalagi akhir-akhir ini kepercayaan terhadap pejabat publik dan pemerintah menurun karena kehidupan supermewah pejabat. Ini patut dicontoh," pungkasnya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.